Tawa Pecah di Antara Brimob Kepri dan Bocah di Papua

Tawa pecah di antara bocah cilik dan anggota Korps Brigade Mobil (Brimob) Polda Kepulauan Riau (Kepri) di distrik Sentani, Jayapura, Papua.
Tawa pecah di antara bocah cilik dan anggota Korps Brigade Mobil (Brimob) Polda Kepulauan Riau (Kepri) di distrik Sentani, Jayapura, Papua, Senin, 2 Agustus 2019. (Foto: Istimewa)

Sentani - Tawa pecah di antara bocah cilik dan anggota Korps Brigade Mobil (Brimob) Polda Kepulauan Riau (Kepri) di distrik Sentani, Jayapura, Papua, Senin, 2 Agustus 2019.

Tak ada sekat di antara mereka. Bocah-bocah itu asyik berkeluh kesah kepada personel Brimob Polda Kepri yang memakai seragam lengkap dengan senapan serbu AK 101/102, senjata standar Brimob Polri.

Di atap beralaskan asbes, dengan penyangga potongan kayu di tiap sisi, anggota brimob dan bocah-bocah itu berinteraksi. Perbincangan itu dilakukan mengalir, ada yang berdiri, sementara yang lain duduk di bangunan yang diaplikasikan bak pos ronda di tengah hunian itu.

Brimob Polda KepriKorps Brigade Mobil (Brimob) Polda Kepulauan Riau (Kepri) di distrik Sentani, Jayapura, Papua, Senin, 2 Agustus 2019. (Foto: Istimewa)

Di kesempatan sama, anak-anak Sentani mencoba memamerkan suara mereka di hadapan Brimob Polda Kepri. Indonesia Raya menjadi tembang yang dinyanyikan oleh bocah-bocah cilik berpakaian santai tersebut.

"Oke tepuk tangan dahulu. Tos dulu," kata Anggota Den Gegana Sat Brimob Kepri Briptu Novrina Tarmuzi kepada bocah-bocah, setelah tembang selesai dinyanyikan.

Siang itu, memang bukan hari yang biasa bagi Brimob Polda Kepri. Sekitar 252 personel Brimob Polda Kepri berada di Papua dalam rangka menjaga kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibnas) di wilayah bagian timur Indonesia tersebut.

Termasuk juga dengan perbaikan terhadap kerusakan sejumlah fasilitas umum selepas aksi unjuk rasa, dengan harapan aktivitas Perekonomian, pendidikan dan pelayanan publik dapat kembali berjalan.

Ricuh memang belum lama terjadi di Papua dan Papua Barat pasca demo merembet aksi pembakaran gedung pemerintahan dan fasilitas milik publik terjadi pada Senin 19 Agustus 2019.

Namun, tawa riang tetap mengiringi pendekatan pengamanan Brimob Polda Kepri kepada masyarakat sebagai upaya pemulihan psikologis bernama 'Basembang Bercerita Kamtibmas'. Program bernama Melayu itu diartikan sebagai pertemuan non formal untuk memecahkan, dan mencari solusi yang ada.

"Program Polda Kepri dengan langkah proaktif untuk mendengar keluhan masyarakat sekaligus memberikan solusi," kata Humas Polda Kepri Kombes Pol Erlangga kepada Tagar, Senin 2 September 2019.

Brimob Polda PapuaKorps Brigade Mobil (Brimob) Polda Kepulauan Riau (Kepri) di distrik Sentani, Jayapura, Papua, Senin, 2 Agustus 2019. (Foto: Istimewa)

Ratusan personel Brimob Polda Kepri itu bergabung dengan Brimob Nusantara dari berbagai wilayah di Indonesia. Tidak hanya menciptakan situasi aman dan kondusif, di samping itu juga memperbaiki infrastruktur dan fasilitas umum yang rusak.

Wakapolda Kepri Brigjen Pol Yan Fitri Halimansyah mengutarakan sebelumnya, upaya ini seusai dengan instruksi Presiden Joko Widodo untuk memulihkan situasi keamanan dan ketertiban di Papua dan Papua Barat, serta menindak tegas para pelaku perusakan dan provokasi yang mengakibatkan suasana menjadi tidak kondusif.

"Termasuk juga dengan perbaikan terhadap kerusakan sejumlah fasilitas umum selepas aksi unjuk rasa, dengan harapan aktivitas perekonomian, pendidikan dan pelayanan publik dapat kembali berjalan," tutur Yan Fitri ketika melepas personel Brimob Polda Kepri ke Papua dan Papua Barat di Bandara Hang Nadim pada Jumat 30 Agustus 2019, pukul 23.30 WIB.

Baca juga:

Berita terkait
Lenis Kogoya: Kabar Bohong Bikin Papua Ribut
Staf Khusus Presiden untuk Papua Lenis Kogoya meminta warga di Papua dan Papua Barat tidak termakan kabar bohong.
Sepak Terjang Benny Wenda, Dalang Rusuh Papua
Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut sosok Benny Wenda sebagai dalang kerusuhan di Papua.
Tersangka Kerusuhan Papua Barat Jadi 20 Orang
Tersangka kerusuhan, pembakaran serta penjarahan di Papua Barat pada 19-21 Agustus 2019 bertambah menjadi 20 orang.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.