Maros - Biaya rapid test di Bandara Internasional Hasanuddin Makassar mengalami penurunan harga dari semula Rp 375 ribu sekarang menjadi Rp 150 ribu. Penurunan biaya rapid test ini sesuai dengan surat edaran yang dikeluarkan oleh Kementrian kesehatan Direktorat jenderal pelayanan kesehatan nomor HK.02.02/I/2875/2020.
"Rapid test untuk calon penumpang mulai diturunkan berdasarkan SE Kementrian. Pelayanan test rapid di Bandara Makassar mulai diturunkan menjadi Rp 150 ribu dan berlaku selama 14 hari," kata Stakeholder manager relation Bandara Hasanuddin Makassar, Iwan Risdianto, Kamis, 9 Juli 2020.
Menurutnya, selain penurunan harga rapid test, bagi calon pengguna jasa udara yang akan berangkat ke berbagai tujuan, tak perlu lagi menyiapkan surat tugas dari perusahaan, cukup membawa hasil rapid test atau PCR.
Rapid test untuk calon penumpang mulai diturunkan berdasarkan SE Kementrian.
Ia mengaku sejak pemberlakukan rapid dan surat tugas perusahaan membuat penumpang sepi, dan setelah adanya aturan jumlah penumpang kembali menigkat sekitar 40 persen.
"Jumlah penumpang di bandara pun mulai mengalami peningkatan dari biasanya, yang dulunya 6 ribu kini 9 ribu per harinya. Pergerakan pesawat juga meningkat, kami pun melakukan penambahan jam operasi sampai dengan jam 9 malam," ujarnya.
Iwan berharap dengan dengan adanya penambahan jam operasi di Bandara Hasanuddin Makassar, pihak Air line juga melakukan penambahan flight yang ada.
"Saat ini terdapat tiga rute penerbangan yang beropesasi di Bandara SHIAM Makassar dengan tujuan terbanyak yakni Jakarta, Surabaya dan Kendari," jelasnya.
Salah seorang penumpang, Ade Akra mengatakan dengan adanya penurunan harga rapid test di Bandara Makassar bisa meringankan bebannya. Ia juga menyebut pelayanan rapid test di Bandara baik dan sesuai dengan protokol kesehatan. []
