Tanpa Juru Kunci, Bromo Punya Dukun di Tiap Desa

Suku Tengger memilih tidak memiliki kepala desa daripada tak ada dukun.
Dukun di Gunung Bromo. (Foto: instagram/rioferdiansyah66)

Jakarta, (Tagar 21/2/2019) - Gunung Bromo terkenal dengan panoramanya yang begitu indah. Namun, di balik keindahannya, gunung ini menyimpan energi mematikan karena tergolong sebagai gunung berapi yang masih aktif.

Gunung Bromo menjadi salah satu dari banyak gunung api aktif di Indonesia. Terletak di Jawa Timur, gunung dengan ketinggian 2.329 meter di atas permukaan laut itu memiliki juru kunci.

Juru kunci itu disebut dukun, tugasnya mendeteksi datangnya letusan sekaligus memimpin upacara Kasada di Gunung Bromo.

Upacara Kasada merupakan ritual suku Tengger mengorbankan makanan, hasil pertanian, benda maupun pakaian ke ke kawah Gunung Bromo. Dahulunya, pengorbanan dalam bentuk mahluk hidup, salah satunya manusia.

"Tidak ada juru kunci di Gunung Bromo, tapi di setiap desa di sekitar pegunungan ada dukunnya," ujar Ketua Tim Tanggap Darurat Gunung Bromo, Gede Suantika, dikutip Tagar News dari Okezone.

Suku Tengger memang kental dengan adat istiadat. Setiap tahun menyelenggarakan upacara Kasada, lima tahun sekali melakukan upacara Unan-Unan sebagai tradisi wajib untuk menentukan penanggalan Tengger.

Upacara Unan-Unan dipercaya untuk membersihkan desa dari beragam bencana agar warga Tengger terhindar dari bala. Sementara penanggalan diperuntukkan untuk warga yang mencari tanggal tepat kenduri atau selamatan.

BromoGunung eksotis yang berada dalam empat wilayah kabupaten yakni Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Malang ini merupakan objek pariwisata utama di Provinsi Jawa Timur. (Foto: Antara/Puspa Perwitasari)

Warga Gunung Bromo ini juga terkenal dengan kecintaan untuk menjaga alam dan menganggap keramat tempat-tempat tertentu yang tidak boleh diganggu. Itu diyakini akan berdampak buruk pada kehidupan jika melanggar. Dapat berupa sakit, bahkan bencana.

Dalam peranannya, selain dipercaya memantau aktivitas gunung, dukun tersebut penting hadir di tiap desa. Suku Tengger lebih memilih tidak memiliki kepala desa daripada tidak memiliki dukun.

Di empat kabupaten yang didiami Suku Tengger dipastikan terdapat satu atau dua dukun, totalnya sekitar 47 dukun di 41 Desa Tengger.

"Dukun mempunyai peranan penting dalam kehidupan orang Tengger. Bahkan, mereka lebih memilih tidak ada kepala desa atau petinggi daripada tidak ada dukun dalam suatu desa," tutup pria yang juga pernah meneliti hukum adat Tengger itu.

Baca juga: Seruput Kopi di Paris, Ini Penilaian Edy Rahmayadi Terhadap Kopi Lokal

Berita terkait
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.