Magelang - Tanah retak sepanjang sekitar 20 meter terjadi di Dusun Sabrang, Desa Wonogiri, Kecamatan Kajoran, Selasa 18 Februari 2020. Ada sedikitnya empat rumah yang mengalami kerusakan ringan dan sedang imbas dilewati retakan tersebut.
"Selain itu, ada empat rumah lainnya yang terancam tanah retak," jelas Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang Edi Susanto, Kamis, 20 Februari 2020.
Retakan ini terjadi setelah sebelumnya hujan mengguyur dengan intensitas sedang-lebat.
Edi mengatakan rumah yang dilewati retakan tanah rata-rata mengalami kerusakan di bagian dinding dan lantai bangunan. Muncul retakan dengan panjang bervariasi antara 2-40 sentimeter. Empat rumah itu dihuni 14 orang. Sedangkan rumah yang terancam retakan ditinggali 13 jiwa.
"Retakan ini terjadi setelah sebelumnya hujan mengguyur dengan intensitas sedang-lebat," ucap Edi.
Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Magelang, kejadian serupa sebelumnya pernah terjadi pada 17 Januari 2019 dan telah dilakukan tindakan menutup retakan menggunakan tanah. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, masyarakat diminta lebih waspada ketika terjadi hujan lebat dalam tempo lama.
Edi menambahkan sedikitnya ada 11 kejadian bencana yang terjadi selama dua hari terakhir, 18-19 Februari 2020. Terdiri dari tujuh bencana tanah longsor, atap rumah roboh, retakan tanah, pohon tumbang, dan talud ambles. "Kejadian ini tersebar di empat kecamatan, yakni Kecamatan Kajoran, Kaliangkrik, Bandongan, dan Salaman," tuturnya
Sejauh ini, BPBD telah melakukan penanganan bersama dengan masyarakat, relawan, serta pihak-pihak terkait. Termasuk pengiriman bantuan logistik untuk kerja bakti. []
Baca juga:
- Kearifan Lokal Magelang Hadapi Zona Kuning Bencana
- Geliat Warga di Kaki Merapi Usai Erupsi Pertama 2020
- Jokowi Ajarkan Kepedulian Ekosistem Merapi