Semarang - Suara gemuruh di lingkungan SMPN 19 Manyaran, Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah, mengejutkan warga sekitar. Ternyata suara tersebut merupakan penanda retak dan ambrolnya bangunan talut sekolah.
Salah satu warga, Saimin, 51 tahun, mengungkapkan talut sekolah yang berada di lingkungan Kampung Taman Borobudur Utara 13, RT 4 RW 4, Kelurahan Manyaran ini ambrol Kamis pagi, 4 Februari 2021, sekitar pukul 09.00 WIB.
Warga khawatir jika terjadi hujan lagi akan terjadi longsor susulan.
Pagi itu, wilayah Manyaran memang tengah diguyur hujan cukup deras. Warga yang tengah berada di rumah tiba-tiba dikagetkan dengan suara keras dari arah talut. Mereka pun berhamburan keluar untuk mengecek.
"Warga khawatir jika terjadi hujan lagi akan terjadi longsor susulan. Karena memang talutnya berada di kawasan permukiman," ujar dia.
Imbas dari kejadian tersebut, talut rusak sepanjang sekitar 25 meter dan tinggi sekira delapan meter. Separuh jalan kampung sempat tertutup oleh material talut. Material longsoran juga nyaris mengenai rumah warga. Bahkan tiang telepon di dekat talut jadi miring.
Saimin menambahkan longsor dan talut ambrol tersebut merupakan kejadian kedua. Sebelumnya sudah pernah mengalami hal sama dan dibangun lagi sekitar setahun lalu. Warga berharap instansi terkait merespons cepat dengan penanganan teknis.
Baca juga:
- Sebulan Diresmikan, Talut Longsor Jembatan Ambrol di Bantul
- Relokasi Warga Terdampak Longsor Cihanjuang, Jawa Barat
- Banjir Kiriman Ungaran Terjang 33 Rumah di Meteseh Semarang
Terpisah, Sekertaris Dinas Pendidikan Kota Semarang, Hari Waluyo mengatakan talut baru dibangun tahun 2020. Talud itu dibangun di atas pondasi lama.
"Namun ternyata pondasi talud yang lama tidak kuat," ujarnya.
Hari berjanji pihaknya akan melakukan perbaikan secapatnya. Ia menyatakan perbaikan dimulai pekan ini juga. []