Tak Paham Gunakan Shower, Jemaah Haji Jabar Celaka

Calon jemaah haji asal Jawa Barat yang tak paham penggunaan shower dan toilet duduk, celaka karena beberapa insiden.
Kabid Haji Kanwil Kemenag Jawa Barat Ajam Mustajam (kanan) bersama Wakil Gubernur Jabar sekaligus Pimpinan Haji asal Jabar, Uu Ruzhanul Ulum (kiri) beserta jajaran pejabat dari Dinas Kesehatan Provinsi Jabar. (Foto: Tagar/Fitri Rachmawati)

Bandung - Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jawa Barat (Jabar) mengeluhkan masih banyaknya calon jemaah haji yang belum memiliki pemahaman cukup mengenai penggunaan shower dan toilet duduk. Hal itu mengakibatkan beberapa orang celaka saat menggunakan perlengkapan itu.

Kepala Bidang Haji Kanwil Kemenag Jabar Ajam Mustajam mengatakan seorang jemaah terluka karena tersiram air panas dari shower kamar mandi penginapan. Beberapa calon haji juga dilaporkan jatuh dari atas toilet duduk karena lebih terbiasa buang hajat dengan cara berjongkok.

"Ternyata karena ada jemaah calon haji dari desa yang mandi dengan menggunakan air panas tetapi shower-nya tak dimatikan, karena kebiasaan di desa air biasanya mengalir. Saat ada jemaah calon haji yang mandi otomatis saja langsung terkena air panas dari shower tersebut," kata Ajam di Bandung, Senin, 22 Juli 2019.

"Selama dilapangan banyak kejadian yang menimpa para jemaah calon haji, ada yang banyak maunya seperti minta makanan khas desanya, dan kejadian lucunya, itulah jemaah calon haji kita (asal Jawa Barat)," kata dia.

Ternyata karena ada jemaah calon haji dari desa yang mandi dengan menggunakan air panas tetapi shower-nya tak dimatikan, karena kebiasaan di desa air biasanya mengalir. Saat ada jemaah calon haji yang mandi otomatis saja langsung terkena air panas dari shower tersebut.

Selain itu, Ajam juga mengeluhkan terkait banyaknya jemaah haji asal Jawa Barat yang kerap melanggar peraturan. Akibatnya, petugas dibuat repot dengan pelanggaran-pelanggaran aturan yang sebenarnya cukup sederhana seperti ketentuan warna koper.

"Banyak hal yang sebenarnya mudah tetapi dibuat sulit oleh para jemaah calon haji asal Jawa Barat," ujarnya.

Menurut Ajam, setiap kelompok terbang (kloter) haji sudah ditentukan warna kopernya. agar mudah membedakan kloter satu dengan lainnya. "Tetapi, ada saja jemaah calon haji yang mengubah atau mengganti sendiri warna koper yang akhir tertukar, dan banyaknya jemaah calon haji disaat tengah malam dipanggil petugas haji untuk mengganti," tuturnya.

Selain banyaknya kejadian yang merepotkan sendiri para jemaah calon haji, lanjut Ajam, banyak juga jemaah calon haji yang melanggar aturan. Pelanggaran paling banyak adalah soal barang bawaan.

"Barang bawaan sudah ditentukan, mana yang boleh dan tidak boleh dibawa oleh jemaah calon haji. Tetap saja banyak jemaah calon haji yang melanggar bawa bawaan yang terlarang, seperti ricecooker, benda tajam," ujar Ajam.

Menanggapi banyaknya pelanggaran jemaah haji tersebut, Kemenag Jabar mengeluarkan imbauan agar mereka mengikuti aturan yang sudah berlaku, terutama aturan soal barang bawaan.

Selain imbauan tersebut, apabila banyak hal tidak ketahui seperti menggunakan toilet dan sebagainya, jemaah calon haji sebaiknya bertanya kepada petugas haji. []

Baca juga:

Berita terkait