Tak Didukung Partainya Sendiri, Mulyadi Legowo

jika nanti DPP akhirnya memutuskan Deddy Mizwar menjadi bakal calon gubernur Jabar. Dirinya mengaku melaksanakan perintah DPP tersebut
Pilkada Jawa Barat. Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Jawa Barat, Mulyadi, (berbatik merah) menyatakan legowo jika nanti DPP akhirnya memutuskan Deddy Mizwar menjadi bakal calon gubernur Jabar. Mulyadi siap melaksanakan perintah DPP tersebut meskipun telah mengeluarkan banyak biaya untuk ongkos politiknya. (Foto: Fit)

Bandung, (Tagar 10/10/2017) - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Jawa Barat, Mulyadi, mengatakan, dirinya akan legowo jika akhirnya DPP memutuskan tidak mendukungnya menjadi bakal calon gubernur di Pilkada Jabar 2018.

“Saya akan legowo, jika nanti akhirnya tidak dipilih DPP Partai Gerindra untuk maju di Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2017,” tuturnya kepada tagar.id, saat ditemui di DPD Jawa Barat Partai Gerindra, Bandung, Selasa (10/10).

Lebih lanjut dia menjelaskan, awal mula DPP Partai Gerindra mewacanakan nama Deddy Mizwar bukan atas dasar gagasan dari DPP sendiri atau Ketua Umumnya. Wacana tersebut muncul dari Partai Keadilan Sejahtera atau PKS yang menyerahkan proposal bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat di Pilkada Jabar yaitu, Deddy Mizwar dengan Ahmad Syaikhu.

“Proposal nama bakal calon PKS itu (Deddy Mizwar dengan Ahmad Syaikhu) sempat diterima oleh DPP dan Ketua Umum, tapi dengan persyaratan Deddy Mizwar harus menjadi kader terlebih dahulu,” jelasnya.

Namun demikian, setelah proposal nama Deddy Mizwar dengan Ahmad Syaikhu diterima dengan persyaratan tersebut, sayangnya sampai saat ini tidak ada follow up-nya. Maksudnya dari pihak Deddy Mizwarnya yang belum juga ada sikap apakah mau memenuhi persyaratan Gerindra salah satunya masuk resmi menjadi kader. “Sampai saat ini tidak ada follow up-nya dari Pak Deddy Mizwar, “ ujarnya.

Selain itu, disatu sisi DPD pun mendapatkan mandat untuk mengikuti kontestasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat yang salah-satu parameternya adalah calon yang diusung DPD wajib dari kader partai yang berlogo burung garuda ini. Di sisi lain, setelah melihat tidak ada follow up-nya dari Pak Deddy Mizwar, DPD diperintahkan langsung oleh Ketua Umum untuk mencari kandidat lain. “Beliau (Pak Prabowo Subianto) justru memerintahkan saya untuk mencari kandidat lain,” pungkasnya.

Adapun, jika nanti DPP akhirnya memutuskan Deddy Mizwar menjadi bakal calon gubernur Jabar. Dirinya mengaku melaksanakan perintah DPP tersebut meskipun Mulyadi mengakui telah mengeluarkan banyak biaya untuk ongkos politiknya.

“Pasti saya akan laksanakan, kan saya hanya prajurit yang melaksanakan perintah komandan, dan kenapa harus berat hati. Saya akan bahagia kalau Partai Gerindra besar dan kandidat yang diusung DPP akan menang,” tutupnya. (fit)

Berita terkait
0
Yang Sedang Viral: Tentang ACT atau Aksi Cepat Tanggap, Pengelola Dana Masyarakat
Sebuah lembaga pengelola dana masyarakat, nama lembaganya ACT atau Aksi Cepat Tanggap, mendadak viral dan diselidiki polsi. Ada apa. Apa itu ACT.