Pengin Cuan Malah Boncos Gara-gara Selewengkan Tabungan Haji

Tabungan haji yang diselewengkan itu sesungguhnya uang sendiri. Diselewengkan untuk modal bisnis. Menyeleweng dari niat awal untuk ibadah haji.
Petugas memberi pewangi jelang puncak ibadah haji di masa pandemi, di Mekah, Arab Saudi, 26 Juli 2020. Ibadah haji tahun ini, hanya diikuti 1.000 jemaah yang sudah berada di Arab Saudi. (Foto: Saudi Ministry of Media/via REUTERS)

TAGAR.id, Jakarta - Bardi Syafii punya pengalaman buruk gara-gara menyelewengkan tabungan haji untuk bisnis properti. Ia yang pengin cuan malah boncos.

Tabungan haji yang ia selewengkan itu sebenarnya uangnya sendiri. Tapi ia merasa telah gagal menjaga niat. Akhirnya ia mendapat 'teguran' seperti itu. 

Bardi Syafii, warga Yogyakarta. Ia menceritkan kisahnya. Dari pengalaman boncos itu Bardi mendapat pelajaran bahwa niat pergi haji harus dijaga dengan benar.

Peristiwa tidak enak itu ia alami pada tahun 2005. Ia ingkar janji. Menggunakan tabungan haji untuk bisnis properti. Bukan untung, ia malah rugi karena tanah yang dibelinya bermasalah.

"Uang saya ambil Rp 40 juta. Maunya diputarkan, tapi mungkin karena sudah mengingkari janji malah jatuh rugi. Janji awalkan gunakan tabungan itu untuk naik haji malah saya gunakan bisnis," kenang Bardi.

Pengalaman itu membuat Bardi dan istrinya kembali membulatkan tekad seperti semula. Ia pun kembali bekerja lebih keras seraya berdoa agar diberikan kelancaran rezeki.

"Niat saya kalau uang sudah terkumpul lagi, saya akan mendaftar naik haji setelah kedua anak saya lulus kuliah dan bekerja," ujarnya.

Sampai akhirnya semua lancar seperti harapan. Dua anaknya lulus kuliah dari Universitas Islam Indonesia (UII) dan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Bardi, istri dan dua anaknya itu berangkat haji bersama-sama pada tahun 2016.

Sebelum sampai pada tahun 2016 itu, panjang perjuangan Bardi untuk bisa naik haji. Merugi di usaha properti hanya satu di antara sekian banyak rintangan.

Jauh sebelumnya pada tahun 1985, ia dan istrinya, Rumiyati, sudah menanamkan niat di dalam hati untuk suatu hari bisa pergi haji.

Untuk niat itu, mereka bekerja keras siang malam dan menyisihkan uang khusus.

"Saya buka lapak jualan koran dan rokok di Mangkubumi. Dulu saya sisihkan Rp 500 sampai Rp 1.000 sedikit demi sedikit," kenang Bardi.

Bardi membedakan uang yang ditabung untuk haji dan nafkah keluarga. Ia juga ingat untuk membiayai sekolah dua anaknya.

"Tabungan haji itu di luar uang biaya sekolah anak. Anak-anak harus tetap sekolah, demi masa depan mereka," kata Bardi.


Uang saya ambil Rp 40 juta. Maunya diputarkan, tapi mungkin karena sudah mengingkari janji malah jatuh rugi. Janji awalkan gunakan tabungan itu untuk naik haji malah saya gunakan bisnis.


Sementraa Rumiyati membuka warung lotek di Jalan Mangkubumi untuk menambah tabungan pergi haji.

Kerja keras suami istri itu tak selalu mendapat dukungan dari teman-temannya.

"Ya ada ditanya, kamu dan istrimu kerja siang malam uangnya itu mau buat apa? Saya jawab mau naik haji, eh malah mereka tertawa, tetapi itu jadi pelecut semangat," kata Bardi.

Untuk menambah uang tabungan haji, mulai 2001 Bardi menjadi tukang parkir di kawasan Jalan Mangkubumi Kota Yogyakarta.

Dari usaha itu, ia bisa mendapatkan penghasilan sekitar Rp 75.000 per hari. Setiap usai menjaga parkir, ia bisa menabung Rp 5.000 sampai Rp 10.000.

Bardi dan Rumiyati tidak menabung di bank. "Uang saya simpan di kaleng," kata Bardi.

Pada tahun 2016 akhirnya bisa haji, saat itu Bardi Syafii berusia 53 tahun dan Rumiyati berusia 49 tahun. []

Berita terkait
Perjuangan Seorang Buruh Tani untuk Bisa Menjalankan Ibadah Haji
Banyak keajaiban dialami orang-orang yang mempunyai niat sangat kuat untuk ibadah haji. Keajaiban karena mereka mampu tegak lurus pada niat.
Tidak Pergi Haji ke Tanah Suci Mekkah Tapi Dapat Pahala Haji, Bagaimana Bisa
Apa mungkin mendapat pahala haji padahal seseorang tidak pergi ke tanah suci Mekkah untuk menjalanakan ibadah haji. Apakah ada contohnya.
Sejarah Awal Mula Ibadah Haji Umat Islam di Tanah Suci Mekkah
Tradisi tiap iduladha, jutaan umat Islam dari berbagai negara berkumpul di Mekkah untuk ibadah haji. Bagaimana sejarah awal ibadah haji.
0
Pengin Cuan Malah Boncos Gara-gara Selewengkan Tabungan Haji
Tabungan haji yang diselewengkan itu sesungguhnya uang sendiri. Diselewengkan untuk modal bisnis. Menyeleweng dari niat awal untuk ibadah haji.