Jakarta - Ketua Umum Pasukan Tetap Jokowi (Pak Tejo), Tigor Doris Sitorus menyayangkan pencopotan hanya dilakukan dalam tubuh Polri. Menurutnya, semua pihak yang lalai, pun terlibat atas kerumunan massa di markas Front Pembela Islam (FPI) harus dicopot.
Dalam hal ini kata Tigor, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), sekaligus Kepala Satgas Covid-19 Doni Monardo juga harus dicopot.
Semua harus dicopot kalau menurut saya. Kenapa Kapolda dicopot. Sementara yang memfasilitasi tidak dicopot
Pasalnya, Doni dinilai telah mengamini bahwa kerumunan massa yang hadir dalam acara peringatan Maulid Nabi SAW sekaligus pernikahan putri Imam Besar FPI Rizieq Shihab itu sebanyak 20 ribu orang.
"Jadi, kepolisian juga semestinya harus berkoordinasi dengan Doni Monardo. Ya kalau bisa dicopot saja semua, jangan hanya polisinya. Semua harus dicopot kalau menurut saya. Kenapa Kapolda dicopot. Sementara yang memfasilitasi tidak dicopot," kata Tigor dihubungi Tagar, Rabu, 18 November 2020.
Sementara, menurut Tigor, kejadian itu sudah melanggar aturan protokol kesehatan yang dikeluarkan oleh gugus tugas.
"Pertama penjemputan, beberapa hari kemudian ada Maulid Nabi, sama pernikahan putri Rizieq. Gila saja gitu loh. Masa kepala BNPB kasih 20 ribu masker, padahal untuk menghadiri acara pernikahan sesuai dengan protokoler kesehatan yang ditetapkan gugus tugas itu enggak bisa lebih dari 100 orang," ujarnya.
"Artinya, dia siapkan masker 20 ribu, berarti dia mengamini kehadiran 20 ribu orang. Kalau menurut saya berpersepsi seperti itu. Dia siapkan 20 ribu masker, berarti dia mengamini di acara tersebut akan dihadiri 20 ribu orang, bahkan lebih," kata dia menambahkan.
Tigor pun mengaku tahu puncak dari kerumunan yang dilakukan massa FPI adalah pada saat acara Maulid Nabi dan pernikahan putri Rizieq Shihab.
- Baca juga: Ini Kata Pasukan Tetap Jokowi Soal Langkah Kapolri Copot 2 Kapolda
- Baca juga: Latar Belakang Militer, Doni Monardo Diminta Tegas Soal Protkes
"Kan kita tahu mereka itu. Puncaknya itu pasti dikerumuni. Harusnya mereka rapat di gugus tugas itu dengan leading sektor yang lain. Umpamanya Satpol PP DKI, Gugus Tugas di BNPB, dari TNInya di Kodam, dari kepolisian siapa. Mereka harusnya sudah bisa menganalisa apa yang akan terjadi pas acara pernikahan itu," ucap Tigor.[]