Tak Boleh Masuk, Massa AMPG Gembok Kantor DPP Golkar

Massa yang berasal dari Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) menggembok pintu gerbang DPP Partai Golkar lantaran tak diizinkan masuk ke dalam kantor.
Ilustrasi Massa Partai Golkar (Foto: Antara/Basri Marzuki

Jakarta - Massa yang berasal dari Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) menggembok pintu gerbang DPP Partai Golkar, Minggu dini hari, 25 Agustus 2019. Aksi dilakukan setelah mereka dibiarkan menunggu berhari-hari untuk masuk kedalam kantor DPP.

"Penggembokan dilakukan karena pengurus dan anggota AMPG kecewa tidak diizinkan masuk ke dalam kantor DPP Partai Golkar," kata Wakil Ketua Umum AMPG Nofel Hilabi, saat dikonfirmasi, Minggu, 25 Agustus 2019.

Suasana penggembokan pintu gerbang DPP Partai Golkar sempat memanas lantaran mendapat perlawanan berupa lemparan batu dari massa yang berjaga di dalam kantor DPP.

Yang membuat kegaduhan justru saudara Ketua Umum Airlangga.

Nofel menjelaskan, penggembokan dilakukan agar tidak ada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab masuk ke dalam DPP. Ia mengaku khawatir akan ada pihak tertentu yang ingin memancing di air keruh.

Ia juga memastikan, penggembokan dilakukan untuk menjaga suasana Partai Golkar tetap kondusif.

"Kita semua tidak ingin ada kegaduhan di Partai Golkar. Karenanya, kami tidak ingin anarkis. Terbukti, selama tiga hari kita disini, tidak ada satupun aksi huru-hara ataupun kerusuhan yang kami buat," tuturnya.

"Yang membuat kegaduhan justru saudara Ketua Umum Airlangga dengan melarang pengurus pleno masuk ke DPP dan memakai preman berseragam AMPG untuk menjaga DPP," ujarnya.

Berita Terkait: Kantor DPP Golkar Dilempar Bom Molotov oleh 4 Orang

Nofel mengatakan, banyak pengurus dan anggota AMPG yang merasa kecewa dengan kegagalan Airlangga dalam memimpin Partai Golkar. Sikapnya sebagai Ketua Umum juga dipertanyakan banyak pihak lantaran memblokir massa AMPG yang berusah masuk ke dalam kantor DPP.

Usai menggembok DPP, Nofel menyerahkan keamanan DPP kepada aparat kepolisian yang berjaga. Aparat kepolisian diminta mewaspadai pihak-pihak yang ingin memanfaatkan suasana menjadi tidak kondusif.

"Jujur kita sangat kecewa karena tidak mengizinkan mereka masuk ke dalam DPP Partai Golkar dan menjadikan kantor Partai seperti kantor pribadinya. Padahal, banyak anggota AMPG yang harus terpaksa tidur di jalanan," tutur dia.

"Kita tetap akan menuntut DPP Partai Gokar untuk sesegera mungkin melaksanakan rapat pleno. Jika DPP tidak segera melaksanakan rapat pleno, kita akan kembali bergerak mendatangi DPP dengan massa yang lebih besar lagi," katanya.

Sebelumnya, kantor DPP Partai Golkar di Jalan Anggrek Nelimurni, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat sempat dilempar bom molotov. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, mengatakan pelaku pelemparan dideteksi sebanyak empat orang.

"Keterangan saksi sekitar pukul 03.05 WIB, datang empat orang laki-laki tak dikenal melempar (bom molotov)," kata Argo, saat dikonfirmasi Tagar, Kamis, 22 Agustus 2019. []


Berita terkait
4 Saksi Diperiksa Polisi Soal Bom Molotov di DPP Golkar
Polda Metro Jaya telah memeriksa empat orang saksi mata dalam kejadian pelemparan bom Molotov ke kantor DPP Golkar di Jakarta Barat.
Internal Memanas, Massa AMPG Jaga Kantor DPP Golkar
Internal Partai Golkar memanas. Ratusan massa berseragam AMPG menggeruduk Kantor DPP Partai Golkar di Jakarta.
Bamsoet Desak Munas Golkar Sebelum Pelantikan Presiden
Politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo mengatakan pelaksanaan munas maupun muktamar partai politik penting dilakukan sebelum pelantikan presiden.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.