Takalar - Seorang pelajar Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan (Sul-Sel), inisial SN, 9 tahun, tewas tenggelam di aliran sungai Kaleko'mara, Dusun Buttadidia, Desa Kaleko'mara, Kecamatan Polombangkeng Utara, Kabupaten Takalar, Sul-Sel, Jumat 15 November 2019.
Pelajar yang masih duduk dibangku kelas IV SD ini tenggelam sekitar pukul 16.30 WITA. SN bersama empat orang rekannya sepulang dari mengaji langsung ke bekas galian proyek aliran air rencana pembangunan Bendungan Pammukulu dengan maksud berenang. Naas, ia malah tenggelam dan meninggal dunia.
"Korban ditemukan meninggal dunia di aliran air proyek pembangunan Bendungan Pammukulu," kata Kapolsek Polongbangkeng Utara (Polut), AKP H Hermansyah, Sabtu 16 November 2019.
Peristiwa yang merenggut nyawa pelajar SD ini bermula ia bersama rekannya baru saja pulang mengaji. Tapi, mereka langsung berinisiatif dan bersama-sama ingin berenang dibekas galian proyek pembangunan bendungan itu.
Korban ditemukan meninggal dunia di aliran air proyek pembangunan Bendungan Pammukulu.
Tak lama mereka berenang, tiba-tiba rekan dari korban ini melihat SN minta tolong karena tenggelam. Saat itu, beberapa rekan korban yang juga masih duduk dibangku SD tersebut berusaha menolong SN dengan cara menjulurkan sebatang kayu. Tapi hal tersebut belum berhasil karena SN terlebih dahulu sudah tenggelam.
"Sempat ingin ditolong dengan menggunakan kayu sama temannya tapi tidak tertolong karena sudah tenggelam. Jadi teman korban ini langsung mencari pertolongan kepada warga sekitar," tambahnya.
Adanya informasi tersebut, warga langsung ke lokasi untuk menolong SN dan setelah dilakukan pencarian 30 menit, SN pun baru bisa ditemukan. Naasnya, SN ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia.
"Korban baru dapat di evakuasi oleh warga setempat setelah sekitar 30 menit berlalu dan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia," paparnya.
Lebih jauh Hermansyah menjelaskan, jika lokasi korban tenggelam tepat di aliran sungai Kaleko'mara yang merupakan aliran air rencana pembangunan Bendungan Pammukulu yang telah di keruk oleh PT Nindya Karya untuk pengambilan nateril batu kali yang kedalamnya mencapai hingga 4 meter. Dan atas peristiwa itu, Kapolsek juga mengaku telah memediasi antara pihak keluarga korban dan perusahaan.
"Kita sudah memediasi antara kedua belah pihak karena pihak keluarga korban ini menginginkan agar ada perhatian khusus atas musibah yang menimpanya. Dan alhamdulillah pihak perusahaan mengikuti keinginan dari keluarga korban," tutup dia. []
Baca juga:
- Ayah Ketua DPRD Takalar Terlibat Pencurian Ternak
- Saling Ejek, Pelajar SMP di Toraja Sulsel Ditikam
- Gadis 15 Tahun di Sulsel Diperkosa di Sawah oleh 5 Pria