Takalar - Ribuan kepala keluarga di enam Dusun di Desa Bontomanai, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar kesulitan memperoleh air bersih.
Hal ini terjadi akibat kekeringan yang melanda sejak bulan Mei lalu. Parahnya lagi, sejumlah sumur milik warga yang menjadi sumber air untuk keperluan sehari-hari juga telah mengering.
Sehingga warga harus menempuh jarak puluhan kilo untuk mendapatkan sumber air bersih.
Salah seorang warga Desa Bontomanai, Daeng Raja mengakui, sejak sumur yang biasa digunakan kering, mereka harus berlomba-lomba mengambil air bersih di sebuah sumur yang volume airnya saat ini pun mulai menipis.
"Kekeringan mulai melanda desa kami itu sejak bulan Mei kemarin, dampaknya beberapa sumur disini sudah kering akibat kemarau. Itu pun sumur yang masih aktif hingga saat ini juga sudah mulai menipis airnya. Jadi warga terpaksa berjalan kaki sejauh puluhan kilo untuk mengambil air bersih disini," ungkap Daeng Raja, Kamis 8 Agustus 2019.
Demi mendapatkan air bersih, warga harus rela mengantri
hingga malam hari. Kata Daeng Raja, kekeringan bahkan menjadi momok menakutkan mengingat mayoritas warga adalah Peternak dan Petani yang sangat membutuhkan sumber air.
Tampak warga menenteng ember dan jerigen sebagai wadah air dan tak jarang mereka harus datang berulang kali.
"Biasanya ada warga yang harus menunggu hingga malam supaya bisa dapat air," kata Daeng Raja.
Diakui Daeng Raja jika kekeringan yang melanda wilayah desanya sejak tiga bulan terakhir ini menjadi yang terparah pada tahun ini.
Selama kekeringan, belum adanya bantuan air bersih yang merata dari pemerintah setempat.
"Diperparah lagi dengan tidak adanya mesin pompa air di daerah kami, sehingga kami terpaksa berjalan kaki dan menimba air di sumur yang berpuluh kilo untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," keluh Daeng Raja.
Daeng Raja mewakili warga Desa Bontomanai, Kecamatan Mangarabombang berharap adanya bantuan dari pemerintah setempat untuk distribusi air bersih yang merata. []