Rembang - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, mencatat kunjungan wisatawan selama libur long weekend pekan kemarin terbilang normal. Padahal sebelumnya diprediksi akan terjadi lonjakan pengunjung saat libur panjang itu.
Kepala Bidang Destinasi Dinbudpar, Purwono menyampaikan selama lima hari pemantauan, destinasi wisata di Rembang tidak ada lonjakan pengunjung yang signifikan. Termasuk pada destinasi unggulan, seperti Pantai Karang Jahe Beach (KJB) di Desa Punjulharjo Kecamatan Rembang.
"Semuanya biasa-biasa saja, padahal kami memprediksi ada lonjakan wisatawan tapi kemarin normal," kata dia, Senin, 2 Oktober 2020.
Purwono mencontohkan, di Pantai KJB hanya terpantau sekitar 2.000 orang setiap harinya. Padahal di hari libur sebelum pandemi, biasanya pengunjung KJB bisa menyentuh angka 10.000 orang.
"Mereka setiap harinya mengirimkan laporan jumlah pengunjung. Seperti Karang Jahe, setiap hari bisa dikatakan rata-rata 2.000 pengunjung selama lima hari," jelasnya.
Prediksi kami kemungkinan bagi wisatawan masih mempertimbangkan zona-zona pandemi.
Terkait fakta tersebut, Purwono menganalisa masih rawannya penyebaran Covid-19 di Kabupaten Rembang yang saat ini masih zona kuning, membuat warga tidak terlalu antusias berwisata.
"Prediksi kami kemungkinan bagi wisatawan masih mempertimbangkan zona-zona pandemi," ujarnya.
Baca juga:
- Pariwisata Berduka, BPS: Kunjungan Wisman Anjlok 88,95%
- Jumlah Wisatawan di Pantai Jimbaran Bali saat Libur Panjang
- 2 Wisatawan Gagal Masuk Borobudur karena Positif Covid-19
Purwono menambahkan penerapan protokol kesehatan di semua destinasi wisata secara keseluruhan sudah cukup baik. Meski masih ada satu-dua pengunjung yang melepas maskernya ketika berwisata.
"Untuk pos pemantauan sudah berjalan baik, namun sekarang sudah ditiadakan. Saat ini pemantauannya kami serahkan kepada Gugus Tugas tingkat kecamatan masing-masing bersama Dinbudpar dan Satpol PP, " ucap dia.
Komunikasi dengan para pengelola tempat wisata juga masih intens dilakukan, baik tempat wisata yang berisiko terjadi penularan Covid-19 maupun tidak.
"Sampai hari ini mereka selalu mengirim video kondisinya seperti apa, mereka kirim semua," imbuhnya. []
