Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher merespons penangguhan penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) oleh Taiwan karena masih tingginya kasus Covid-19 atau corona di kalangan PMI.
Berharap jumlah pengangguran tidak semakin bertambah, Netty meminta pemerintah untuk segera menyelesaikan masalah tersebut. Sebab, pandangannya, orang-orang itu adalah tulang punggung keluarga.
Pastikan tidak ada oknum yang sengaja memalsukan data tes PMI yang dikirim ke Taiwan
"Masalah ini harus segera diselesaikan oleh pemerintah. Penangguhan PMI berpotensi menambah jumlah pengangguran dan meningkatkan angka kemiskinan. Apalagi tidak jarang para PMI menjadi tulang punggung keluarga di kampung halamannya," kata Netty melalui keterangan yang diterima Tagar, Senin, 21 Desember 2020.
Merujuk pada statistik yang dikeluarkan Taipei Economic and Trade Office (TETO) Taiwan di Indonesia, penangguhan kedatangan PMI ke negaranya karena adanya 60 orang terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil tes PCR di negara tersebut.
Dia berharap, pengecekan ulang harus dilakukan secara teliti, apakah 60 orang tersebut terpapar di Indonesia atau justru di Taiwan, saat dalam masa karantina.
"Cek silang ini penting agar tidak muncul opini buruk tentang Indonesia di mata internasional. Jangan sampai kita dianggap mengirimkan PMI positif Covid-19," ujarnya.
Lebih lanjut, menurut pandangannya, pemerintah harus melakukan investigasi terhadap perusahaan yang memberangkatkan PMI (P3MI) agar bekerja secara profesional.
- Baca juga: Indonesia Kecewa dengan Taiwan, Ada Apa?
- Baca juga: Kedatangan TKI ke Taiwan Dibatasi Setelah Lonjakan Pandemi
"Harus ada pengawasan standar agar P3MI bekerja jujur dan profesional. Pastikan tidak ada oknum yang sengaja memalsukan data tes PMI yang dikirim ke Taiwan. Kenapa bisa di sini hasil tes negatif, tetapi saat dites di sana hasilnya positif. Ini perlu diselidiki karena menyangkut martabat Indonesia di mata dunia," ucap Netty.[]