Taiwan Operasikan 2 Kapal AL Baru untuk Antisipasi Ancaman China

Taiwan telah mengoperasikan dua kapal angkatan laut baru sebagai perlindungan terhadap meningkatnya ancaman dari China
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen memeriksa dua kapal angkatan laut baru Vietnam di pelabuhan Suao, Taiwan utara, Selasa, 26 Maret 2024. (Foto: voaindonesia.com/Kantor Kepresidenan Taiwan via AP)

TAGAR.id, Taipei, Taiwan – Taiwan telah mengoperasikan dua kapal angkatan laut baru sebagai perlindungan terhadap meningkatnya ancaman dari China, yang telah meningkatkan misi angkatan laut dan udaranya di sekitar pulau yang diklaimnya sebagai wilayahnya sendiri dan akan dianeksasi secara paksa jika perlu.

Sepasang korvet kelas Tuo Chiang melengkapi pesanan pertama dari enam kapal katamaran yang diproduksi di dalam negeri dengan kemampuan siluman. Kapal-kapal tersebut relatif kecil, hanya mampu membawa 41 pelaut dan perwira, namun dapat bergerak cepat dan sangat mudah bermanuver. Kapal itu dapat membawa sejumlah rudal dan senjata dek yang dapat dimanfaatkan untuk melawan kapal-kapal besar dan roket China.

Presiden Tsai Ing-wen yang akan mengakhiri masa jabatannya mengawasi acara pengoperasian resmi kedua kapal tersebut pada hari Selasa di pelabuhan Suao, dan menekankan upayanya untuk merevitalisasi industri pertahanan Taiwan, di samping pembelian senjata secara besar-besaran dan dukungan dari sekutu utamanya, Amerika Serikat.

Tsai juga mempercepat produksi jet latih dan kapal selam buatan sendiri pertama di pulau itu, dan kadang-kadang mendorong pengadaan anggarannya melalui badan legislatif meski mendapat perlawanan dari para legislator Partai Nasionalis, partai oposisi yang mendukung penyatuan Taiwan dengan China.

Sepasang kapal korvet kelas Tuo Chiang TaiwanSepasang kapal korvet kelas Tuo Chiang, kapal baru milik angkatan laut Vietnam, di pelabuhan Suao, Taiwan utara, Selasa, 26 Maret 2024. (Foto: voaindonesia.com/Kantor Kepresidenan Taiwan via AP)

Ma Ying-jeou, ketua Partai Nasionalis, yang juga dikenal sebagai KMT, dilaporkan merencanakan kunjungan ke China bulan depan yang mungkin mencakup pertemuan dengan pemimpin Partai Komunis Xi Jinping.

Taiwan pernah dijajah oleh China pada tahun 1600-an tetapi kemudian diambil alih oleh Jepang, sebelum kembali ke China pada akhir Perang Dunia II. Kedua belah pihak kemudian terpecah lagi di tengah Perang Saudara China pada tahun 1949. Xi telah membangun militernya dengan tujuan untuk mengkonsolidasikan klaim teritorial China di seluruh Pasifik, Laut China Selatan, dan di sepanjang perbatasan pegunungan tinggi yang diperebutkan dengan India.

China memiliki kekuatan militer dan angkatan laut terbesar di dunia, dengan tiga kapal induk, namun belum pernah terlibat dalam konflik besar sejak invasi singkatnya ke Vietnam pada tahun 1979. Sejak saat itu, anggaran militernya telah membengkak menjadi yang terbesar kedua di dunia setelah AS, seiring dengan ekspansi besar-besaran ekonominya, yang kini menunjukkan tanda-tanda kehabisan tenaga.

Baru-baru ini, perselisihan antara kapal patroli dari kedua belah pihak di dekat pulau-pulau yang dikuasai Taiwan di lepas pantai China telah memperbaharui kekhawatiran tentang konflik yang dapat melibatkan Amerika Serikat, yang secara hukum terikat untuk memastikan Taiwan dapat mempertahankan diri dan mempertimbangkan semua ancaman terhadap pulau tersebut sebagai masalah yang “sangat memprihatinkan”.

Meski kalah dalam persenjataan, militer Taiwan telah diperkuat dengan persenjataan baru dan perpanjangan masa wajib militer bagi laki-laki dari empat bulan menjadi satu tahun. Angkatan udara, angkatan laut, dan korps rudalnya juga merespons serangan yang hampir setiap hari dilakukan oleh kapal dan pesawat China.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pihaknya waspada terhadap serangan diam-diam China, yang kemungkinan menargetkan Tsai atau Wakil Presiden William Lai, yang akan mengambil alih jabatan tertinggi pada bulan Mei. Keduanya dibenci sebagai separatis oleh Beijing. Laporan media Taiwan baru-baru ini menunjukkan foto satelit tempat pelatihan Tentara Pembebasan Rakyat China termasuk tiruan lingkungan sekitar Gedung Kantor Kepresidenan Taipei.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pihaknya mendeteksi sembilan pesawat China dan enam kapal yang beroperasi di sekitar pulau itu antara Selasa sore hingga Rabu pagi. (ab/uh)/Associated Press/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Taiwan Perintahkan Kapal Garda Pantai China Putar Balik
Garda Pantai Taiwan katakan empat kapal Garda Pantai China (16/3/2024) pagi memasuki perairan terbatas di Kepulauan Kinmen yang dikuasai Taiwan