Tahanan Kabur, 3 Polisi Diperiksa Propam Labuhanbatu

Pihaknya masih melakukan penyidikan terkait kejadian peristiwa kaburnya dua orang tahanan yang sempat kabur tersebut.
Mapolres Labuhanbatu di Jalan MH Thamrin, No 7 Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara. (Foto: Tagar/Habibi)

Labuhanbatu - Diduga akibat kelalaian personel polisi sempat terjadi peristiwa kaburnya dua tahanan dari sel Mapolsek Kualuh Hulu pada Rabu 4 Desember 2019 malam kemarin. Sedikitnya, tiga orang personel Polsek Kualuh Hulu diperiksa Propam Polres Labuhanbatu.

Kepala Seksi Profesi dan Pengamanan Polres Labuhanbatu, Ipda Iwan Mashuri saat dikonfirmasi mengaku bahwa pihaknya masih melakukan penyidikan terkait kejadian peristiwa kaburnya dua orang tahanan yang sempat kabur tersebut.

"Iya kita proses, yang salah kita proses. Tahanan dapat kembali, ya terlepas dari itu, yang lalai tetap kita periksa" kata Ipda Iwan saat dihubungi, Minggu 8 Desember 2019.

Iwan menegaskan bahwa sejumlah personel yang melakukan kelalaian saat bertugas semuanya akan dilakukan pemeriksaan.

Iya kita proses, yang salah kita proses.

" Ya begitulah. Namanya jaga, kalau tidak lalai mana mungkin lari" sebutnya.

Bagi personel yang lalai akan dikenakan sanksi disiplin, namun Ipda Iwan tidak memaparkan berapa orang jumlah personel yang dilakukan pemeriksaan.

" Ya seluruhnya la, mau seratus yang jaga, seratus orang kita periksa. Yang jelas, sesuai daftar jaga kita periksa semua, enggak ada kita ke samping-sampingkan itu" ucapnya.

Sayangnya, Ipda Iwan tidak dapat menentukan kapan waktu ditentukan pemberian sanksi bagi sejumlah personil yang lalai itu.

" Ya pemeriksaannya saja belum siap, secepatnya lah, kalau sudah siap kita laporkan dula sama Kapolres" tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, dua orang tersangka kasus pencurian yang sempat kabur dari Polsek Kualuh Hulu, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara, berhasil diringkus polisi. Keduanya kini dititipkan di Lapas Rantauprapat.

Dua tahanan Polsek Kualuh Hulu yang kabur itu bernama Sandi Agung Pratama, 25 tahun dan Zidan Asrof Marpaung, 21 tahun. Informasi yang diterima Tagar, kedua kabur dari sel tahanan Polsek Kualuh Hulu pada Rabu 4 Desember 2019 malam.

Sandi berhasil diciduk di kawasan depan SMK Muhammadiyah Aek Kanopan, sesaat setelah melarikan diri. Sedangkan Zidan menyerahkan diri pada Jumat 6 Desember 2019, setelah polisi bernegosiasi dengan kedua orang tuanya.

Kapolsek Kualuh Hulu, Iptu Sahrial Sirait, membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, kaburnya dua tahanan kasus pencurian itu diduga akibat kelalaian dari anggotanya. Saat kejadian, ada tiga orang personel piket yang berjaga-jaga.

"Tiga yang jaga malam itu. Ada Bripka MP Sipahutar, Ipda Dharma Bakti dan Aiptu Donald Panggabean," katanya saat dihubungi Tagar melalui telepon selulernya, Sabtu 7 Desember 2019.

Malam itu, lanjut Sahrial, anggotanya mengeluarkan kedua tahanan tersebut dari sel karena mereka mengaku sakit dan alasan ingin berobat. Lantas, anggotanya membiarkan pintu sel terbuka begitu saja dan saat itulah para tersangka ini memanfaatkan momentum untuk kabur.

Mengetahui kedua tahanan sudah tidak berada di dalam sel, personel Polsek Kualuh Hulu pun langsung melakukan pengejaran. Beruntung Sandi cepat ditangkap, sedangkan Zidan berhasil menghilangkan jejak. Polisi pun medatangi rumah orang tuanya dan meminta Zidan menyerahkan diri.

"Saat ini, kedua tahanan kami kirim ke Lapas Rantauprapat untuk antisipasi terjadinya peristiwa serupa," tuturnya. []

Berita terkait
Tahanan Kabur Labuhanbatu Diduga Kelalaian Polisi
Dua tersangka kasus pencurian yang sempat kabur dari Polsek Kualuh Hulu, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara, berhasil diringkus kembali.
Pemkab Labuhanbatu Janji Perbaiki Pelayanan Publik
Pemkab Labuhanbatu kembali menyandang predikat buruk di pelayanan publik. Tahun lalu Labuhanbatu juga masuk zona merah pelayanan publik.
Setelah Viral, Labuhanbatu Kini Punya Blangko KTP
Setelah sempat viral di media sosial Facebook, kini sebanyak 2.000 blangko KTP disiapkan Pemkab Labuhanbatu.
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.