Jakarta - Investasi kini menjadi salah satu hal yang diprioritaskan banyak orang. Mereka semakin peduli dengan pentingnya meningkatkan nilai harta di masa depan, alih-alih bersikap konsumtif secara terus menerus.
Namun jangan lupa, saat kita memutuskan untuk membeli saham, kita juga harus memikirkan hal yang penting lainnya.
Strategi jual beli saham untuk pemula yang harus diketahui secara mendasar adalah memilih metode investasi saham.
Apakah kamu ingin melakukan jual-beli saham dalam kurun waktu yang cepat dan bersifat dinamis dengan cara trading, atau jual-beli saham sebagai investor tetap dalam kurun waktu yang relatif lama?
Sedangkan jika kamu memilih untuk menjadi investor tetap yang mengincar return dari dividen, maka kamu harus mengedepankan analisa fundamental lebih dalam.
Ada tendensi, di mana investor terlalu cepat menjual sahamnya yang sudah memberikan keuntungan (selling winners too early).
Hal ini disebabkan karena, menurut pemenang Nobel Ekonomi Daniel Kahneman, investor cenderung tidak menyukai kerugian (aversion to loss). Jika saham sudah hijau (untung), segera diuangkan sebelum dia jadi merah (rugi).
Sebelum membahas strategi jual beli saham untuk pemula lebih lanjut, investor pemula perlu mencermati cara jual beli saham melalui aplikasi online terlebih dulu.
Cara beli saham
Pertama, kamu tentu harus memilih broker atau perusahaan sekuritas untuk membuka rekening saham dan rekening nasabah. Selanjutnya, setorkan modal untuk dapat mulai membeli saham.
Setelah dana modal sudah ada, maka pilih saham yang akan dibeli sesuai dengan kode sahamnya. Lalu jika ingin membeli saham dengan harga lebih murah dari harga saat ini, maka lakukan order dengan memasukkan harga penawaran (bid) dan harga penjualan (offer).
Cara jual saham
Kemudian untuk menjual saham, kamu juga harus memilih saham yang ingin dijual beserta jumlah lembar saham yang ingin dijual, lalu tentukan harga yang kamu harapkan. Jika ingin saham laku cepat, maka atur harga jual sesuai dengan harga penawaran tertinggi saat itu.
Berikut ini beberapa strategi jual beli saham untuk pemula yang wajib kamu ketahui.
Lakukan Analisa Mendalam
Strategi jual beli saham untuk pemula ini juga tak kalah penting. Jangan sampai kamu membeli saham dari suatu emiten karena melihat tren atau sekadar ikut-ikutan saja.
Lakukan analisa emiten secara mendalam. Ada dua jenis analisa yang umum dilakukan para investor saham, yakni analisa fundamental dan analisa teknikal. Analisa fundamental mengecek kondisi ekonomi, politik, tren perkembangan usaha, hingga laporan keuangan perusahaan tersebut.
Taruh Modal Awal dengan Nilai yang Wajar
Dalam strategi jual beli saham untuk pemula, kamu harus mengingat bahwa selalu ada risiko dari setiap investasi penanaman modal dalam bentuk saham. Sebagai pemula, kamu bisa menaruh modal atau saham dalam jumlah kecil terlebih dahulu.
Perhatikan Waktu yang Tepat untuk Jual Saham
Sedangkan untuk menjual saham, kamu juga harus memperhatikan waktu-waktu terbaik. Jika kamu menjadi trader, berarti tentu saja kamu menjual saat harga saham sedang naik (lebih mahal dari harga beli) untuk mendapat profit.
Namun jika terjadi terjadi penurunan harga saham, maka kamu bisa menunggu dulu sambil menganalisa kondisi pasar. Jangan gegabah jika mengalami penurunan saham dan lakukan peninjauan terlebih dulu.
Perhatikan Kondisi Pasar
Strategi jual beli saham untuk pemula yang pertama adalah kamu harus pandai melihat situasi dan kondisi pasar.
Kondisi ekonomi setiap negara tentu akan selalu bersifat dinamis alias penuh dengan pergerakan.Jikalau pasar sedang lesu, maka kamu disarankan untuk tidak membeli saham baru terlebih dulu.[]
(Erlangga)
Baca Juga:
- Asing Kompak Jual Saham BBRI dan BMRI, IHSG Merosot
- Larry Page dan Sergey Brin Jual Saham Google Rp 14 Triliun
- Jerman Akan Jual Lagi Saham Talangan Lufthansa
- Tips Menjual dan Membeli Saham Yang Tepat