Syarat Dapat Los Gratis di Pasar Rakyat Kudus

Pasar Rakyat di Kudus masih banyak los yang kosong. Pemerintah membuka kesempatan bagi masyarakat yang akan mengisi los secara gratis.
Sejumlah los di Pasar Rakyat Kudus masih kosong dan aktivitas perdagangan di pasar tersebut juga masih sepi. (Foto: Tagar/Nila Niswatul Chusna)

Kudus - Hampir enam bulan beroperasi, sejumlah los di Pasar Rakyat masih kosong. Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus masih membuka peluang bagi masyarakat yang ingin mendapatkan los gratis di pasar tersebut.

Kepala Bidang Pengelolaan Pasar Dinas Perdagangan Kudus Albertus Harys Yunanto membenarkan saat ini pihaknya masih membuka pendaftaran bagi masyarakat yang ingin berjualan di Pasar Rakyat.

"Kalau masyarakat ada yang minat berjualan bisa mengajukan ke kantor pasar atau langsung ke Dinas Perdagangan. Syaratnya bawa fotokopi KTP dan KK serta menuliskan keterangan jenis dagangannya," katanya saat dikonfirmasi Tagar, Rabu, 5 Agustus 2020.

Menurut Harys, los Pasar Rakyat akan diberikan pemerintah kepada masyarakat tanpa dipungut biaya sepeserpun. Dengan syarat, kios tersebut sungguh-sungguh dimanfaatkan untuk berdagang dan tidak dijual atau disewakan ke pihak lain.

Untuk jenis dagangan yang diperjualbelikan di los Pasar Rakyat cukup beragam. Mulai dari barang basahan seperti ikan, daging dan lauk hingga berbagai dagangan kering semisal sayur dan sembako

Syaratnya bawa fotokopi KTP dan KK serta menuliskan keterangan jenis dagangannya.

Meski begitu, belum diketahui secara pasti total jumlah los kosong di Pasar Rakyat. Sebab, hingga kini rencana relokasi pedagang basahan di Pasar Baru ke Pasar Rakyat belum terealisaai.

"Saat ini kami belum tahu pastinya. Nanti kalau sudah pada pindah, baru kelihatan yang kosong berapa," ujarnya.

Untuk kapasitas di Pasar Rakyat, Harys menyebut ada 35 kios dan 198 los. Saat ini, sudah ada sekitar 40 pedagang yang telah menempati dan aktif berjualan di pasar tersebut.

Sedangkan jumlah pedagang basahan di Pasar Baru yang akan dipindahakan ke pasar tersebut ada sekitar 60 pedagang.

"Dihitung secara kasar memang masih ada sisa puluhan los yang kosong. Tapi nanti kami hitung lagi. Sebab satu pedagang belum tentu menempati satu los. Nanti akan kami sesuaikan lagi dengan kapasitas dagangannya, sebab ukuran los di Pasar Rakyat kecil-kecil," tutur dia.

Harys menambahkan bagi pedagang yang punya barang jualan banyak bisa mendapatkan maksimal dua los.

Baca juga: 

Terpisah, Ndarso, pedagang sayur Pasar Rakyat mengatakan lima bulan lalu dia mendapatkan los di pasar tersebut secara gratis. Bahkan hingga kini, dirinya belum pernah sama sekali ditarik retrisbusi oleh petugas pasar.

"Paling buat pedagang basahan yang menggunakan air, ditarik Rp 2.000 perhari untuk retribusi air. Kalau tidak pakai air ya tidak ditarik apa-apa, gratis," tuturnya.

Menyoal susana perdagangan di Pasar Rakyat, Ndarso tak memungkiri pasar yang masih satu kompleks dengan Pasar Baru itu masih sepi pembeli.

"Pembeli yang datang kadang hanya melihat-lihat di barisan depan tidak sampai belakang. Kadang ada yang masuk lalu keluar lagi, karena pedagang disini masih sedikit," ujar dia.

Karena itu, ia berharap rencana relokasi pedagang basahan Pasar Baru ke Pasar Rakyat bisa segera terrealisasi. Dengan begitu, suasana perdagangan di Pasar Rakyat bisa lebih ramai dan mendatangkan lebih banyak pembeli. []

Berita terkait
Faktor Peminat Pelatihan BLK di Kudus Membeludak
UPTD BLK Kudus mencatat adanya peningkatan peserta pelatihan saat pandemi Covid-19. Peserta mengikuti pelatihan didominasi lulusan baru.
Berkah Idul Adha, Pisau Kudus Tembus New Zealand
Idul Adha menjadi berkah bagi perajin pisau di Kudus. Permintaan alat penyembelihan hewan kurban melonjak, bahkan datang dari New Zealand.
Rencana Pembukaan Kuliner Balai Jagong Kudus
Pemkab Kudus berencana membuka Balai Jagong. Bagaimana rencana pembukaan tempat wisata kuliner yang dilengkapi wahana bermain tersebut?
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.