Aceh Tamiang - Salah satu swalayan di Kota Kualasimpang, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, Saqina Swalayan memutuskan memboikot semua produk dari Negara Prancis. Hal itu seiring dengan sikap Presiden Prancis, Emmanuel Macron yang dinilai telah mendiskreditkan umat Islam.
Pemilik Saqinah Swalayan, Muhammad Nur mengatakan, pemboikotan ini dilakukan sebagai bentuk kecaman dirinya dan masyarakat Aceh lainnya, atas sikap Presiden Prancis yang mengatakan Islam sebagai agama yang mengalami krisis di dunia.
Sikap Macron telah melukai hati seluruh umat Islam di dunia.
Selain itu, Muhammad Nur menilai, Macron sengaja membiarkan atau tidak melarang Majalah Charlie Hebdo menerbitkan kembali kartun Nabi Muhammad SAW, dengan dalih kebebasan berpendapat. Sehingga, akibat sikap Macron itu, berdampak kecaman dan aksi protes di hampir seluruh negara Islam di dunia.
"Jelas ini tidak dapat dibenarkan. Sikap Macron telah melukai hati seluruh umat Islam di dunia," kata Muhammad Nur kepada Tagar, Kamis, 5 November 2020.
Saat ini, kata dia, usaha swalayan miliknya itu telah memboikot seluruh produk yang berasal dari Negara Prancis sudah dilakukan setelah beberapa hari ungkapan Macron viral di media di dunia.
"Ada beberapa produk asal Prancis yang kami boikot, di antaranya, produk kebutuhan bayi, kosmetik, dan beberapa produk lainnya," katanya.
Baca juga: Kecam Presiden Prancis, Ormas Islam di Aceh Turun ke Jalan
Sebagai penggantinya, kata Nur, pihak menggantikan dengan produk luar lain, untuk di pasarkan di swalayan miliknya. Sebahagian juga digantikan dengan produk dalam negeri. "Seperti produk kosmetik. Indonesia juga tidak kalah kualitasnya dengan produk luar," katanya.
Selain mengecam pernyataan dan sikap Macron. Muhammad Nur juga berharap Macron mencabut pernyataannya dan meminta maaf kepada umat muslim di seluruh Dunia.
"Jadi untuk sementara waktu, swalayan kami tidak akan menjual produk asal Negara Prancis dulu. Sebelum Macron menyampaikan maafnya kepada umat muslim," ujarnya. []