Surya Paloh: Kalau Jokowi Menganggap NasDem Sontoloyo

Surya Paloh sebagai Ketua Umum Partai NasDem memberikan sambutan dalam Pembukaan Sekolah Legislatif bagi calon terpilih anggota DPR RI.
Surya Paloh sebagai Ketua Umum Partai NasDem. (Foto: dok. Tagar)

Jakarta - Surya Paloh sebagai Ketua Umum Partai NasDem siap memberikan kader terbaik, untuk ditempatkan di Kabinet Kerja Jilid II Joko Widodo-Ma'ruf Amin jika dianggap penting oleh Presiden Jokowi.

"Kalau Bapak Presiden masih menganggap NasDem penting berada di kabinet, ditempatkan. Akan tetapi, kalau Bapak menganggap pembantu dari NasDem ini sontoloyo, jangan kasih apa-apa NasDem itu," kata Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Selasa, 16 Juli 2019, dikutip dari Antara.

Baca juga: Politikus Nasdem: Move On Pendukung Prabowo

Surya Paloh mengatakan hal itu di hadapan Presiden Jokowi dalam Pembukaan Sekolah Legislatif bagi calon terpilih anggota DPR RI di Kampus Akademi Bela Negara (ABN) NasDem, Pancoran, Jakarta Selatan. Sekaligus memberikan kuliah umum bagi calon terpilih anggota DPR RI dari NasDem.

Saat ini merupakan masa-masa yang tidak mudah bagi Presiden Jokowi dalam menyusun kebinet kerja bersama K.H. Ma'ruf Amin.

"Presiden Jokowi sedang menimang-nimang dan menerima masukan-masukan terkait dengan susunan kabinet. Ada yang tulus, ada yang barangkali lips service, atau ada yang mencari cara mengambil keuntungan bagi kepentingan sendiri," kata dia.

Menurut dia, itu merupakan hal yang lumrah dalam kehidupan di dunia ini. Akan tetapi, yang diperlukan Jokowi adalah orang yang berani menyatakan Jokowi tidak tepat, Jokowi kurang berani. 

Baca juga: Partai NasDem Siap Menggelar Kongres ke-2

"Orang seperti ini harus disambut karena orang seperti itu merupakan sahabat sejati," katanya.

Hal itu, jauh lebih berarti dan lebih penting jika dibandingkan dengan ucapan manis tetapi tidak indah dan konsisten dalam hatinya.

"NasDem ingin mengawal kepemimpinan Jokowi lima tahun ke depan. Tidak ada lagi yang perlu kami ragukan," katanya. []

Berita terkait
0
Pemimpin G7 Janjikan Dana Infrastruktur Ketahanan Iklim
Para pemimpin dunia menjanjikan 600 miliar dolar untuk membangun "infrastruktur ketahanan iklim" perang Ukraina juga menjadi agenda utama