Survei Internal BPN Prabowo-Sandi, Serius atau Akal-akalan?

Survei Internal BPN Prabowo-Sandi menimbulkan tanda tanya, serius atau akal-akalan?
Calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (kedua kiri) dan Sandiaga Uno (kedua kanan) serta Dewan Penasehat Badan Pemenangan Nasional Amien Rais (kanan) berfoto bersama saat konsolidasi nasional Aliansi Pencerah Indonesia (API) bersama eksponen Muhammadiyah di Jakarta, Minggu (3/3/2019). Dalam pidatonya Prabowo berbicara soal kebocoran anggaran di Indonesia. (Foto: Antara/Tim Media Prabowo-Sandi)

Jakarta, (Tagar 22/3/2019) - Wakil Sekretaris Jenderal Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Jakarta, Girindra Sandino mendorong Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi untuk segera merilis detail informasi terkait survei internal, demi membuktikan bahwa jajak pendapat memang serius ada dan bukan akal-akalan semata.

Menurutnya, penggiringan opini melalui lembaga survei yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, sama saja dengan kebohongan publik, bahkan kejahatan pemilu.

"Jika klaim suvei BPN itu benar-benar ilmiah akademik, tentu dipublikasikan. Tapi hak mereka untuk tidak mempublikasikan," kata Girindra kepada Tagar News, melalui keterangan tertulis. Kamis (21/3) siang.

"Nah, jika lembaga survei itu untuk penggiringan opini yg tidak bisa dipertanggungjawabkan, sama saja melakukan pembohongan publik. Bahkan lebih jauh merupakan bagian dari kejahatan pemilu," imbuhnya.

Lebih lanjut, peneliti dari dari 7 (Seven) Strategic Studies itu juga menilai, jika informasi mengenai survei internal tidak juga kunjung dipublikasikan secara menyeluruh, maka banyak pihak yang akan menuding kalau survei internal hanyalah bentuk kepanikan BPN.

"Ya bentuk manuver yg cenderung panik, untuk meng-counter opini publik yg sudah terpengaruh oleh survei-survei (lain) yang mempublikasikan pemenang pemilu," pungkas Girindra Sandino.

Sementara Juru Debat BPN Prabowo-Sandi, Ahmad Riza Patria menampik tudingan kalau survei internal dirahasiakan. Menurutnya, survei internal memang sering dilakukan sebelumnya, tanpa adanya publikasi.

Ketua DPP Partai Gerindra itu juga menegaskan kalau survei internal merupakan bagian dari evaluasi internal, yang telah dilakukan secara berkala.

"Tidak dirahasiakan, tapi memang tidak disampaikan ke publik," katanya kepada Tagar News melalui sambungan telepon, Kamis (21/3) siang.

"Prinsipnya, kita memang selalu ada survei (internal) secara berkala, yang memang tidak pernah dipublikasikan. Karena ini kan memang untuk konsumsi internal," imbuhnya.

Sebelumnya, Koordinator Juru Bicara BPN Dahnil Anzar Simanjuntak mengaku pihaknya telah menggelar survei internal. Dalam survei tersebut, elektabilitas Prabowo-Sandi berada di angka 54 persen, mengungguli Jokowi-Ma'ruf Amin yang berada di angka 40-an persen.

"Hasil survei kami, justru saat ini sudah crossing, Prabowo-Sandi sudah di angka 54 persenan sedang Jokowi 40an (persen)," kata Dahnil lewat pesan singkat yang diterima wartawan, Senin (11/3).

Sayangnya, hingga kini tidak ada kejelasan informasi mendetail terkait metode survei, jumlah koresponden yang disurvei dan di mana saja wilayah yang dijadikan sampel dalam jajak pendapat tersebut. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.