Survei Inggris: Jokowi, Pria Paling Dikagumi di Indonesia

Presiden Jokowi menduduki puncak daftar sebagai pria paling dikagumi di Indonesia tahun 2020 dengan perolehan suara sebanyak 13,38 persen.
Hasil survei YouGov tentang tokoh paling dikagumi di Indonesia tahun 2020. (Foto: Tagar/YouGov.co)

Jakarta – Lembaga Survei asal Inggris, YouGov, Minggu, 11 Oktober 2020 merilis Presiden Jokowi sebagai sosok pria yang paling dikagumi, di Indonesia tahun ini dengan perolehan suara 13,38 persen. Hasil ini membuatnya naik satu peringkat dibanding tahun 2019 lalu.

Berdasarkan survei itu, Presiden Joko Widodo diikuti Ustaz Abdul Somad di posisi kedua dengan perolehan suara 8,0 persen. Pada posisi ketiga, mantan bintang sepakbola Real Madrid, Cristiano Ronaldo meraup suara 7,51 persen.

Kemudian, mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berada di urutan keempat dengan perolehan suara 6,97 persen. Sementara itu, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berada di posisi sembilan dengan perolehan 4,0 persen. Posisi terbawah alias nomor 10, ditempati aktor tampan Reza Rahadian dengan perolehan suara 3,48 persen.

Survei tahun 2020 ini membuat posisi Jokowi naik satu peringkat dibandingkan tahun lalu. Dimana pada tahun 2019 lalu, posisi teratas dipegang oleh Presiden ke-3 RI B.J. Habibie dengan skor kekaguman 15,19 persen. Kala itu, Jokowi masih ada di posisi kedua dengan skor 14,12 persen. 

Sementara itu untuk kategori wanita, penyiar TV Najwa Shihab menduduki puncak daftar sebagai wanita paling dikagumi di Indonesia tahun 2020 dengan perolehan suara sebanyak 18,52 persen. Kekaguman masyarakat pada Najwa diikuti oleh wanita paling dikagumi tahun lalu, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudijastuti yang kini turun ke posisi kedua dengan perolehan suara sebesar 17.53 persen. Lagi-lagi, persentase untuk pemilik Susi Air itu masih berada di atas Presiden Jokowi.

Wanita di posisi ketiga, ada Menteri Keuangan Sri Mulyani dengan perolehan suara sebesar 9,56 persen. Selanjutnya, ada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dengan perolehan 8,01 persen.

Bagaimana Metode Penelitiannya?

Menjelang pandemi merebak luas di Indonesia, khususnya sejak Januari hingga Maret tahun 2020 ini, YouGov mengumpulkan nominasi terbuka dari panelis di 42 negara dan wilayah. Tim survei lalu menanyakan pertanyaan sederhana: "Berpikir tentang orang-orang yang hidup di dunia saat ini, (pria atau wanita) mana yang paling Anda kagumi?” 

Nominasi ini kemudian digunakan untuk menyusun daftar 20 pria dan 20 wanita yang menerima nominasi terbanyak dan dinominasikan di setidaknya empat negara. Deretan 5 hingga 10 tokoh lokal populer ditambahkan ke daftar untuk masing-masing negara.

"Karena gelombang pertama penelitian lapangan dilakukan sebelum puncak pandemi virus corona, beberapa tokoh yang terkait dengan upaya nasional untuk melawan wabah ini tidak masuk ke daftar kekaguman nasional," katanya. 

Selanjutnya, data yang sudah terkumpul pada penelitian awal tadi disurvei lagi dalam rentang waktu antara Mei hingga September 2020. YouGov lalu menggunakan daftar ini untuk memilih masing-masing dari 42 area dengan menanyakan dua pertanyaan. Pertama, siapa yang benar-benar Anda kagumi? Kedua, siapa yang paling Anda kagumi?

"Untuk pertanyaan pertama, responden dapat membuat banyak pilihan. Jika yang ditanyakan memakai kata "paling", maka responden hanya bisa memilih satu. Kedua angka ini lalu digabungkan menjadi persentase perolehan suara," jelasnya.

YouGov mengklaim semua survei dilakukan secara online dan di banyak negara. Katanya, dengan alasan penetrasi internet rendah, maka sampel hanya dapat dikatakan mewakili populasi online. Negara dan teritori yang menerapkannya adalah Cina (termasuk Hong Kong), Mesir, Indonesia, Malaysia, Pakistan, Filipina, Thailand, dan Vietnam.[]

Berita terkait
Ade Armando: Najwa Shihab Sombong, Panggung Pendukung Jokowi
Menkes Terawan menjadi korban kesombongan Najwa Shihab, yang melapor ke polisi adalah pendukung Jokowi yang mencari panggung.
Perlukah Najwa Shihab Diboikot? Ini Kata Pro Jokowi Sumbar
Melaporkan Mata Najwa ke polisi bukanlah cara yang etis dalam mengkritik media. Lantas, perlukah acara yang dipandu Najwa Shihab itu diboikot?
Jokowi Jelaskan UU Cipta Kerja, Netizen: Cuti Khitanan Pak?
Presiden Jokowi menjelaskan UU Cipta Kerja kepada publik secara daring.Warganet menyoroti Jokowi menyebut cuti khitanan.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.