Jakarta - Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengungkap hasil survei yang menujukkan bahwa publik menilai aparat saat ini makin bertindak semena-mena.
Hal tersebut tercermin dari hasil survei lembaganya baru-baru ini. Dalam survei itu, sebanyak 37,9 persen publik agak setuju dan 19,8 persen sangat setuju bahwa aparat kian semena-mena dalam menangkap warga yang berbeda pilihan politik dengan penguasa.
"Kalau saya gabung agak setuju dan sangat setuju itu mayoritas, jadi variabel kebebasan sipil itu sepertinya belnya sudah bunyi nih, hati-hati," ujar Burhanuddin dalam konferensi pers, Minggu, 25 Oktober 2020.
Baca juga: Soal Survey Indikator, DPR: Catatan Buruk Kinerja Pemerintah
Di samping itu, Burhanuddin menyebut ada 31,8 persen masyarakat kurang setuju terkait pertanyaan tersebut. Lalu, terdapat 4,7 persen memilih tak menjawab.
Dia menjelaskan, survei tersebut dilakukan pada 24-30 September 2020, menggunakan sistem wawancara via telepon dan menggunakan metode simple random sampling dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.
"Jumlah sampel sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak, dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsung yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada rentang Maret 2018 hingga Maret 2020," ucapnya.
Baca juga: Survei IPR: Prabowo Menteri dengan Kinerja Paling Memuaskan
Sementara, jumlah sampel yang dipilih secara acak melalui telepon sebanyak 5.614 data. Sedangkan, yang berhasil diwawancarai dalam durasi survei yaitu sebanyak 1200 responden.
"Margin of Error pada survei ini +2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen," kata dia. []