Surabaya Pintu Masuk Penyelundupan Sabu Malaysia

Polrestabes Surabaya masih memburu empat kelompok kurir sabu lainnya yang diperkirakan sudah masuk di Surabaya.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho (tengah) saat merilis hasil pengungkapan penyelundupan sabu sebesar 2 kg dari Malaysia di RSUD dr Soetomo Surabaya, Senin 2 Desember 2019. (Foto: Tagar/Haris D Susanto)

Surabaya - Kepolisian Resort Kota Besar (Polrestabes) Surabaya terus mengembangkan kasus peredaran narkoba jenis sabu. Setelah menembak mati dua kurir sabu berinisial DS dan TG, polisi menduga masih ada empat kelompok lain yang kini sudah masuk di Surabaya.

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Sandi Nugroho mengatakan dari dua pelaku yang ditembak mati di Sukomanunggal, Surabaya, Minggu 1 Desember 2019 kemarin, sebagai tindakan tegas dalam memberantas peredaran narkoba.

Berdasarkan pengembangan akan ada pengiriman lagi sebanyak 10 kg yang berasal dari Malaysia menuju Surabaya.

"Memang kemarin dua pelaku ini mencoba melawan petugas, jadi kami terpaksa melakuman tindakan tegas terukur," ujar dia saat rilis di Kamar Jenazah RSUD dr Soetomo, Senin 2 Desember 2019.

Sandi juga mengimbau kepada pengerdar Sabu yang akan masuk ke Surabaya supaya dipikirkan kembali, karena pihaknya akan melakukan tindakan tegas seperti dua pelaku kemarin.

"Bahwa Polrestabes Surabaya tidak akan sungkan melakukan tindakan tegas terukur pada pelaku narkoba, bagi para jaringan di Surabaya dan berani masuk di Surabaya. Karena bahaya narkoba sudah kita ketahui bersama. Indonesia harus bebas narkoba," kata Sandi.

Tindakan tegas ini menurut Sandi, karena Surabaya sering menjadi jalan dilewatinya narkoba. Apalagi jaringan Sokobanah, Sampang, Madura sering singgah di Surabaya lalu melakukan pengiriman ke daerah lain.

"Benar, Surabaya ini merupakan kota yang strategis dan biasa dilewati oleh para pelaku. Bahkan empat kelompok lain yang membawa 8 kg ini sudah masuk di Surabaya dan sedang kami kejar," ucap Sandi.

Berdasarkan hasil pengembangan ada 10 kg sabu dari Malaysia yang akan masuk di Surabaya. Dari jumlah tersebut bandar narkoba membagi lima kelompok pengiriman. 

"Berdasarkan pengembangan akan ada pengiriman lagi sebanyak 10 kg yang berasal dari Malaysia menuju Surabaya. Tapi dibagi dari lima kelompok, masing-masing kelompok membawa 2 kg sabu," kata Sandi.

Sandi mengatakan dua pelaku yang ditembak mati ini adalah jaringan dari Sokobonah, Sampang, Madura yang mendapat pasokan sabu dari Malaysia. Namun, DS dan TG sebenarnya sudah dibuntuti oleh petugas dari Batam.

"Kemudian dari pengembangan pelaku yang lainnya bahwa barang tersebut ada di Batam, terus tim kami menyusul ke sana, alhamdulillah pada tanggal 29 November anggota yang berada di Batam mengembangkan, dan tanggal 30 diungkap, pelaku di Riau akan menuju ke Surabaya dengan barang bukti di tangan pelaku 2 kg," imbuh Sandi.

Sementara itu, Sandi mengungkapkan kronologi keberhasilan polisi menangkap dua pelaku DS dan TG. Yakni sebelumnya, Satresnarkoba Polrestabes Surabaya menangkap DP yang melakukan perjalanan darat dari Jakarta, Semarang lalu ditangkap di Surabaya.

"Jadi berawal dari DP, dia kami tangkap membawa 300 gram sabu. Nah, dari penangkapan itu kami lakukan pengembangan akhirnya mendapatkan info itu tadi ada 10 kg yang akan masuk ke Surabaya," tambah Sandi. []

Baca juga:

Berita terkait
Diduga Mabuk Siswa SMP di Banyuwangi Tewas Tenggelam
Pengakuan lima orang teman DA, sebelum mandi di Sungai Kalibaru Banyuwangi sempat mengonsumsi minuman keras.
Sembunyikan Sabu, Pria di Bangkalan Ditangkap Polisi
Pria di Bangkalan itu diduga menyimpan narkotika jenis sabu yang disimpan dalam baju pakaiannya berupa jaket.
Kasus Shalfa, DPRD Jatim Ancam Tahan Anggaran KONI
Fraksi PDIP DPRD Jatim Sri Untari Bisowarno mengatakan akan mengajukan mosi tidak percaya kepada KONI Jatim.