Pematangsiantar - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung menegur PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero terkait seringnya pemadaman listrik di beberapa daerah di Sumatera Utara.
Martin langsung mempertanyakan persoalan pemadaman itu kepada Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini. Selain mendapatkan keluhan dari warga Kota Pematangsiantar, ternyata masih banyak daerah lain yang mengalaminya.
"Mengapa listrik masih byar-pet. Padahal pada saat kunker Komisi VI ke Medan, PLN memaparkan bahwa beban listrik di Sumut tidak lagi defisit. Bila tidak defisit, tapi masih mati-mati terus, ini artinya tidak sesuai data di PLN dengan kondisi di lapangan," kata Martin di Jakarta, Kamis, 16 April 2020.
Teguran itu diutarakan pada saat Komisi VI melaksanakan rapat dengar pendapat (RDP) dengan PLN, Perusahaan Gas Negara (PGN) dan Pertamina secara virtual.
Martin menegaskan, dalam kondisi pandemi Covid-19 banyak yang melakukan aktivitas di rumah, seperti yang telah disampaikan oleh pemerintah guna memutus rantai penyebaran Covid-19.
Antisipasi itu agar diterangkan ke DPR RI jauh-jauh hari, agar tidak selalu gagap menghadapai kondisi yang tidak menguntungkan
Hingga kini, perusahaan BUMN ini masih sering melakukan pemadaman listrik di sejumlah daerah. Padahal saat ini banyak orang menjalankan work from home atau bekerja dari rumah.
Selain PLN, Martin juga mengingatkan PGN, dan Pertamina agar selalu mempersiapkan strategi mengantisipasi kondisi yang mungkin terjadi, mengingat pandemi ini mungkin masih berlangsung hingga Desember 2020.
"Antisipasi itu agar diterangkan ke DPR RI jauh-jauh hari, agar tidak selalu gagap menghadapai kondisi yang tidak menguntungkan seperti saat ini," ujarnya.
Masker
Ketua DPP Partai NasDem ini juga meminta Pertamina dan BUMN energi lainnya membuat atau mengadakan masker kain untuk dibagikan ke masyarakat.
"Saya mengusulkan, Bu Dirut (Dirut PT Pertamina Nicke Widyawati) untuk menginisiasi (pembagian) masker kain. Karena itu masih sangat langka dan sangat dibutuhkan. Saya sering mengusulkan ke banyak pihak, agar kita sama-sama memproduksi masker kain yang banyak," ucap Martin. []