Sumatera Barat Produksi 1 Juta Ton Sampah Setahun

Sumatera Barat memproduksi sampah sebanyak 1 juta ton dalam setahun. Mayoritas bersumber dari sampah rumah tangga.
Produksi sampah yang di buang ke sungai dan bermuara ke Pantai Padang. (Foto : Tagar/Rina akmal)

Padang - Produksi sampah di wilayah Sumatra Barat (Sumbar) mencapai 1 juta ton dalam setahun. Mayoritas bersumber dari sampah rumah tangga.

"Jumlah ini akan terus bertambah jika tidak dilakukan pembatasan, pengurangan dan pemanfaatan kembali sampah sebagai upaya pengendaliaan jumlah timbulannya," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sumbar, Siti Aisyah, Senin 4 November 2019.

Dia mengajak masyarakat peduli dengan lingkungan dan bijak dalam mengelola sampah. Hal ini diwujudkan dengan cara membuang sampah pada tempatnya dan mengurangi penggunaan sampah plastik.

Apalagi, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2017 tentang Rencana Strategi Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. Aturan ini juga telah ditindaklanjuti oleh kabupaten dan kota.

Menurutnya, masyarakat sebagai penghasil sampah memiliki peran utama dalam pengelolaan sampah. "Masyarakat harus peduli dan memahami dampak sampah yang bisa menimbulkan polusi, sumber penyakit, dan bencana alam seperti banjir," katanya.

Selain itu, masyarakat juga diminta mengubah gaya hidup untuk mengurangi jumlah timbulan sampah. Caranya dengan menggunakan barang-barang yang bisa dipakai berulang-ulang seperti tas belanja daur ulang. Serta gunakan pembungkus ramah lingkungan dan memanfaatkan sampah sebagai sumber daya.

"Bisa dengan membuat kompos dan kerajinan, bahkan souvenir dari bahan sampah. Jadi jumlah timbulan sampah akan semakin sedikit," katanya.

Masyarakat juga diminta berpartisipasi aktif dalam pengelolaan sampah. Seperti melakukan pemilihan sampah organik dan an-organik yang dimulai dari rumah tangga. "Aktif mendirikan bank sampah untuk meningkatkan nilai ekonomi. Saat ini sudah ada 114 bank sampah aktif di kabupaten dan kota di Sumbar," katanya.

Sumbar juga telah melahirkan program Wanita Peduli Sampah. Salah satu kegiatannya adalah menggandeng perusahaan-perusahaan yang peduli lingkungan untuk memberi bantuan pada masyarakat, khusunya Dasawisma berupa peralatan pengelolaan sampah.

Saya sering melihat anjing menyeret kantong berisi sampah dapur, dan bertaburan di sepanjang jalan.

Di sisi lain, salah seorang warga Dadok Tunggul Hitam, Kota Padang, Nila, 33 tahun, menyayangkan masih banyaknnya warga yang belum peduli lingkungan. Dia menyaksikan sampah berserakan di gang depan rumahnya hingga pinggiran jalan.

"Sepertinya sampah dalam kantong plastik itu sengaja dibuang ke selokan depan gang rumah. Saya sering melihat anjing menyeret kantong berisi sampah dapur, dan bertaburan di sepanjang jalan," katanya.

Padahal, Kota Padang telah memiliki peraturan daerah (Perda) terkait buang sampah sembarangan. Namun, masih banyak warga yang sepertinya tidak mengindahkan hal tersebut. "Harus ada sanksi tegas, dan pemerintah mesti bekerja sama dengan RT RW agar mengawasi warganya," katanya. []


Berita terkait
Dua Daerah di Sumbar Terancam Tidak Menggelar Pilkada
dua Kabupaten di Sumatera Barat terancam tidak menggelar Pilkada tahun 2020, yakni Solok Selatan dan Kabupaten Solok. Ini alasannya
Begini Cara Wagub Sumbar Menjual Kemolekan Mandeh
Untuk menjual Raja Ampatnya Sumatera itu, penyelenggara menyiapkan drone guna mengabadikan foto dan video keindahan Mandeh.
Camilan Khas Kota Kelahiran Mohammad Yamin Sumbar
Kota kelahiran Pelopor Sumpah Pemuda Mohammad Yamin di Sumatera Barat, terdapat banyak camilan khas yang bisa dijadikan oleh-oleh.
0
Investasi Sosial di Aceh Besar, Kemensos Bentuk Kampung Siaga Bencana
Lahirnya Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan fondasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Seperti yang selalu disampaikan Mensos.