Sukseskan Vaksinasi Covid-19 Terapkan Protokol Kesehatan

Menlu Retno Marsudi, mengatakan bahwa vaksinasi adalah salah satu ikhtiar penting dan krusial dalam upaya menekan laju penyebaran Covid-19
Menlu Retno LP Marsudi (Foto: setkab.go.id - Dokumentasi BPMI Setpres)

Jakarta – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi, mengatakan bahwa vaksinasi adalah salah satu ikhtiar penting dan krusial dalam upaya menekan laju penyebaran Covid-19. Untuk itu, pemerintah juga terus berikhtiar dan bekerja keras mengamankan pasokan vaksin untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

“Sekali lagi, upaya memastikan pasokan vaksin baik dari jalur bilateral maupun multilateral akan terus dilakukan oleh pemerintah. Ikhtiar ini bukan hal yang mudah untuk dilakukan di masa pandemi di mana pasokan vaksin masih sangat terbatas, sementara kebutuhan dunia akan vaksin sedemikian besarnya,” ujarnya dalam keterangan pers menyambut kedatangan 1,5 juta dosis vaksin jadi produksi AstraZeneca, 10 Juni 2021, malam di Bandara Soekarno-Hatta.

Menlu Retno mengungkapkan, beberapa negara yang telah melakukan vaksinasi secara luas terbukti mampu menurunkan angka penyebaran virus secara signifikan. Indonesia sendiri menargetkan pemberian vaksinasi kepada 181,5 juta penduduk atau 70% dari populasi penduduk untuk mencapai kekebalan komunal atau herd immunity.

Jokowi tinjau vaksinasi di kp rambutanPresiden Jokowi meninjau vaksinasi massal bagi pelaku transportasi dan masyarakat yang digelar di Terminal Bus Kampung Rambutan, Jakarta Timur, 10 Juni 2021, pagi (Foto: setkab.go.id - BPMI Setpres/Muchlis Jr)

“Di Eropa, Inggris misalnya, telah mampu menurunkan kasus harian menjadi angka 5 ribu dari sebelumnya 60 ribu kasus per hari, setelah dosis vaksin yang diberikan mencapai 101,51 persen populasi. Di kawasan Amerika, Amerika Serikat mampu menurunkan kasus per harinya dari sekitar 300 ribu menjadi 12 ribu per hari, setelah dosis vaksin yang diberikan mencapai 91,57 persen populasi,” ungkap Menlu.

Namun, Menlu mengingatkan, sebelum persentase vaksinasi yang diharapkan tersebut tercapai penerapan protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan secara disiplin.

“Vaksinasi adalah salah satu cara untuk menekan jumlah kasus dan melawan pandemi. Sebelum mencapai angka persentase vaksinasi yang besar upaya untuk menekan laju penyebaran virus masih harus dibarengi dengan pelaksanaan protokol kesehatan secara ketat,” ujarnya.

Oleh karena itu, ujar Retno, pemerintah memerlukan dukungan dari masyarakat sebagai elemen penting keberhasilan dalam upaya untuk keluar dari pandemi ini.

vaksin tibaSebanyak 1.504.800 dosis vaksin AstraZeneca tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kamis, 10 Juni 2021, malam (Foto: setneg.go.id)

“Pemerintah akan terus bekerja keras untuk mengatasi pandemi ini termasuk melalui vaksinasi dan pelaksanaan protokol kesehatan. Upaya ini akan berhasil dengan baik jika mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat. Setiap dari kita dan kita semua dapat menjadi bagian dari solusi. Mari kita sukseskan vaksinasi Covid-19 dan kita tetap terapkan protokol kesehatan,” ujarnya.

Sebagai informasi, dengan kedatangan vaksin Astrazeneca hari ini, maka total vaksin yang telah diterima Indonesia secara keseluruhan saat ini adalah sebanyak 93.728.400 dosis, dengan perincian vaksin produksi Sinovac sebanyak 84,5 juta dosis, AstraZeneca 8.228.400 dosis, dan Sinopharm 1 juta dosis. (SLN/UN)/setkab.go.id. []

Berita terkait
Jokowi Kunker ke Jateng, Sembari Tinjau Vaksinasi Massal
Joko Widodo akan melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Jawa Tengah untuk meninjau ulang program vaksinasi masal dan infrastruktur 11 Juni 2021.
Jokowi Tinjau Vaksinasi Covid-19 di Terminal Bus Kp Rambutan
Presiden Jokowi tinjau vaksinasi massal bagi pelaku transportasi dan masyarakat di Terminal Bus Kp Rambutan, Jakarta Timur, 10 Juni 2021
Jokowi Tinjau Vaksinasi Massal Covid-19 di RSUI Depok
Presiden Jokowi meninjau pelaksanaan vaksinasi massal Covid-19, di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Kota Depok, Jabar, 9 Juni 2021
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)