Sujud Syukur Prabowo yang Terulang di Pilpres 2019

Aksi sujud syukur Prabowo yang terulang di Pilpres 2019.
Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto memberikan orasi kemenangan 62 persen versi survei internal di kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu 17 April 2019 pukul 20.25 WIB. (Foto: Tagar/Eno Dimedjo)

Jakarta - Aksi sujud syukur Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto di atas panggung merah yang ada di depan rumah di Jalan Kertanegara, Kebayoran Lama Rabu 17 April 2019 malam, sontak menjadi perhatian di masyarakat.

hasil hitungan manual atau real count tim internal, memperoleh suara sebesar 62 persen. Menurut dia, angka itu didapatkan dari hasil hitungan manual 320.000 TPS.

Aksi sujud syukur Prabowo terjadi karena hasil hitungan manual atau real count tim internal, memperoleh suara sebesar 62 persen. Menurut dia, angka itu didapatkan dari hasil hitungan manual 320.000 TPS.

Prabowo sangat meyakini perolehan suara tak akan banyak mengalami perubahan. Dari penghitungan suara itulah, Prabowo mengajak para pendukungnya untuk sujud syukur atas kemenangan.

"Saya sebagai muslim ingin menutup dengan mengumandangkan takbir dan sesudah itu sujud syukur," kata Prabowo.

Sujud syukur Mantan Danjen Kopassus kemudian diikuti oleh para pendukungnya. Dari sikap inilah Prabowo menjadi bahan pembicaraan masyarakat.

Kini yang menjadi pertanyaan hingga sekarang, tentu saja pada perbedaan penghitungan suara hasil hitung cepat dari sejumlah lembaga survei yang menunjukkan Jokowi-Ma'ruf Amin lebih unggul dari Prabowo-Sandiaga. Salah satunya adalah Litbang Kompas.

Litbang Kompas menyebutkan hasil hitung cepat Jokowi-Ma'ruf Amin unggul dengan 54,52 persen. Sedangkan Prabowo-Sandiaga memperoleh 45,48 persen. Hasil hitung cepat ini memang bukanlah hasil resmi dari KPU yang bisa menetapkan pemenang Pilpres 2019.

Kini saat aksi sujud syukurnya itu dilakukan Prabowo di Pilpres 2019, tentu saja masyarakat kembali diingatkan dengan moment Pilpres 2014. 

Saat itu, Calon Presiden Prabowo Subianto pernah mengklaim kemenangannya berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count sejumlah lembaga survei, di antaranya Jaringan Suara Indonesia (JSI), Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis), Lembaga Survei Nasional (LSN), dan Indonesia Research Center (IRC). Empat lembaga survei inilah yang saati itu  memenangkan Prabowo-Hatta.

Namun  hitung cepat sejumlah lembaga survei lainnya ada yang menunjukkan kemenangan untuk Jokowi dan Jusuf Kalla. Tetapi, Prabowo hanya meyakini pada empat hasil hitung cepat yang memenangkannya saat itu.

"Saudara-saudara sekalian, sebangsa setanah air, teman-teman media, kami dari Koalisi Merah Putih memantau dan mengumpulkan keterangan yang masuk dari quick count sejumlah lembaga survei dan dari lembaga survei yang kami gunakan sebagai acuan," kata Prabowo di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu 9 Juli 2014.

Karena keyakinannya pada empat lembaga survei, aksi sujud syukur pun dilakukan oleh Prabowo. Bahkan aksinya itu pun diikuti oleh Hatta Rajasa, Aburizal Bakrie, dan beberapa rekan koalisi lain selama sekitar 7 detik.

Namun sayangnya, hitung cepat empat lembaga yang diyakini oleh Prabowo itu, ternyata bertolak belakang dengan hitungan resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU)  yang menyatakan Jokowi-JK sebagai peraih suara terbanyak Pemilu Presiden 2014.

Pada Pemilu 2014 lalu, Prabowo-Hatta Rajasa hanya mendapatkan suara sebanyak
62.576.444 suara (46,85 persen). Sedangkan Jokowi-JK meraih kemenangan sejumlah 70.997.85 suara (53,15 persen). []

Baca juga:

Berita terkait
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.