Suaka Margasatwa Rawa Singkil Aceh Kebakaran, Api Berhasil Dipadamkan

Tim Brigdalkar Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh berhasil memadamkan api yang sempat menghanguskan di beberapa titik di kawasan hutan
Tim Brigdalkar Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh sedang berusaha memadamkan api dikawasan hutan Suaka Margasatwa Rawa Singkil tepatnya di Desa Sinebok Jaya, Kecamatan Trumon, Aceh Selatan. (Ist/Fzi)

Aceh (Tagar 16/2/2018) - Tim Brigdalkar Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh berhasil memadamkan api yang sempat menghanguskan di beberapa titik di kawasan hutan Suaka Margasatwa Rawa Singkil tepatnya di Desa Sinebok Jaya, Kecamatan Trumon, Aceh Selatan, Kamis (15/2).

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Sapto Aji Prabowo mengatakan, sejumlah Api yang berhasil dipadamkan tersebut telah berhasil dikendalikan sepenuhnya. Proses pemadaman titik api dilakukan oleh puluhan orang petugas gabungan dari personel Polres Aceh Selatan dan Polsek Trumon serta tim Damkar Aceh Selatan.

Selain itu sejumlah peralatan ikut diturunkan kelokasi yakni, mobil slip on unit, mobil pemadam kebakaran, dua monilog, dua mobil patroli, dua set pompa jinjing dan dua set peralatan tangan.

Alhamdulillah api berhasil dipadamkan walaupun terkendala akses ke lokasi kebakaran dan terbatasnya sumber air," kata Sapto saat dikonfirmasi Tagarnews, Kamis (15/2) malam.

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Aceh telah mengumumkan, dari hasil pantauan Sensor Modis Satelit (Terra dan Aqua), secara akumulasi terdapat 12 titik panas di provinsi Aceh. Masing-masing titik api itu terdeteksi di Kabupaten Aceh Barat, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Gayo Lues, Nagan Raya dan Subulussalam.

Kasie Data dan Informasi BMKG Stasiun Blang Bintang, Aceh, Zakaria menjelasakan, fenomena ini disebabkan karena merupakan siklus cuaca yang setiap tahun datang. Disebut dengan masa pancaroba atau masa peralihan dari satu musim ke musim berikutnya.

“Dalam musim pancaroba ini gejala cuaca yang ditimbulkan, hujan semakin berkurang kalaupun ada hujan yaitu hujan lokal dengan durasi yang singkat dan intensitas ringan hingga sedang, suhunya naik dengan suhu maksimalnya berkisar antara 30-33 °C, kecepatan angin berkisar antara 5-40 km/jam,” kata Zakaria kepada wartawan.

Pihaknya memperkirakan cuaca seperti ini akan berlangsung hingga akhir bulan Februari atau awal Maret. Pada pertengahan bulan Maret hingga awal bulan April akan ada sedikit penambahan curah hujan di sejumlah daerah di Aceh.(Fzi)

Berita terkait
0
Negara Mana Penyumbang Terbesar ACT, Apa Motifnya
Negara mana saja penyumbang terbesar untuk yayasan ACT atau Aksi Cepat Tanggap. Dan negara mana saja menerima dana terbesar dari ACT. Apa motifnya.