STTN Yogyakarta Perkuat Pendidikan Vokasi Iptek Nuklir

STTN Yogyakarta, yang berada di bawah pengelolaan BATAN, akan memperkuat pendidikan vokasi nuklir seiring dengan meningkatnya status sekolah.
Ketua Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir (STTN) Edy Giri Rahman Putra, Ph. D (giri) saat memberikan keterangan di depan awak media dalam sesi jumpa pers usai digelarnya 101 wisuda Sarjana Teknologi Terapan di Hotel Sahid Jaya, Babarsari, Sleman, DIY, Rabu, 7 Oktober 2020. (Foto: Tagar/Gading Persada)

Sleman - Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir (STTN) bakal memperkuat pendidikan vokasi seiring dengan akan meningkatnya status sekolah yang berada di bawah pengelolaan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN). Perguruan tinggi yang berada di kawasan Babarsari, Sleman, DIY itu akan segera menjadi Politeknik.

“Perubahan ini sebagai bentuk dari penguatan lembaga yang diwujudkan dengan perubahan organisasi Sekolah Tinggi menjadi Politeknik. Usulan Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia saat ini sedang menunggu persetujuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Semoga tahun ini sudah bisa keluar izinnya,” tutur Ketua STTN Edy Giri Rahman Putra, Ph. D usai memimpin sidang wisuda Sarjana Terapan Teknik STTN-BATAN di Sleman, Rabu, 7 Oktober 2020.

Baca Juga:

Menurut dia, penguatan kelembagaan dan akademik di STTN juga terus dilakukan menuju perguruan tinggi vokasi di bidang teknologi nuklir yang berdaya saing global, yaitu dengan mengembangkan kurikulum teaching laboratory dan industri dengan menguatkan kerja sama dengan insititusi atau perguruan tinggi lainnya serta industri baik dalam maupun luar negeri.

Menurut dia, saat ini tugas terpenting mengubah mindset, bahwa sekolah ini nantinya lebih memberikan pendidikan vokasi. "Di UGM Yogyakarta itu ada jurusan teknologi nuklir dan di tempat kami juga ada. Tapi kami lebih pada penguatan kompetensi keahlian sehingga mereka akan banyak melakukan penerapan kompetensi keterampilannya. Apalagi lulusan kami 60 persen itu terserap ke industri yang memang butuh sekali keterampilan,” ungkapnya.

Wisuda STTN YogyakartaDengan menerapkan protokol kesehatan ketat, Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir (STTN) melakukan wisuda 101 wisudawannya di Hotel Sahid Jaya, Babarsari, Sleman, DIY, Rabu, 7 Oktober 2020. (Foto: Tagar/Gading Persada)

Pada tahun ini STTN-BATAN meluluskan 101 wisudawan yang terdiri dari 94 wisudawan reguler dan 7 wisudawan dari program dari program Alih Jalur Dlll ke D IV dengan rincian 28 orang dari Program studi Teknokimia Nuklir, 38 dari program studi Elektronika lnstrumentasi, dan 35 orang dari Program Studi Elektro Mekanika. Berlangsung dalam masa pandemi, wisuda dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dimana dilakukan secara luring serta daring.

Apalagi lulusan kami 60 persen itu terserap ke industri yang memang butuh sekali keterampilan.

Dia mengatakan, sebagai perguruan tinggi vokasi, salah satu keunggulan lulusan STTN dengan dibekalinya lulusan berupa kompetensi tambahan yakni sertifikasi atau lisensi. Selain lisensi sebagai Petugas Proteksi Radiasi (PPR) lndustri tingkat L dengan surat izin bekerjanya, lisensi UT (Ultrosonic Test) ASNT (the Americon Society for Nondestructive Testing) untuk level internasional serta lisensi Operator Radiografi (OR) juga didapatkan oleh lulusan yang dapat disejaiarkan dengan SKPl (surat Keterangan Pendamping ljazah). "Sertifikasi atau lisensi yang diberikan kepada lulusan menjadi nilai tambah bagi wisudawan untuk masuk di dunia kerja,” katanya.

Baca Juga:

Terpisah, lewat jumpa pers secara virtual Kepala BATAN Prof. Dr Ir. Anhar Riza Antariksawan menambahkan dengan digelarnya wisuda tersebut berarti sudah menambah lagi jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) bidang nuklir di Indonesia. Terlebih saat ini BATAN tengah mengembangkan SDM di bidang Iptek Nuklir.

“Banyak anggapan bahwa Indonesia itu belum mampu mengelola nuklir karena minimnya SDM nuklir. Tapi itu salah, karena cukup banyak lulusan bidang nuklir yang berkompeten. Terutama di Iptek Nuklir, karena aplikasinya tidak hanya di bidang teknologi saja, tapi kesehatan dan industri juga bisa memanfaatkannya,” ujar Anhar. []

Berita terkait
Prototipe Baterai Nuklir Buatan UGM Terkendala Biaya
Prototipe baterai nuklir buatan UGM terkendala biaya. Salah satu komponennya harus impor dari Rusia.
Tiga Negara Ini Memakai Tenaga Nuklir untuk Listrik
PLTN merupakan sebuah pembangkit daya termal yang menggunakan satu atau beberapa reaktor nuklir sebagai sumber panasnya.
Plus Minus Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
PLTN merupakan pusat stasiun pembangkit listrik yang menggunakan reaksi atom, berikut plus minusnya.
0
5 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Membeli Hunian di Sentul
Selain Bekasi dan Tangerang Selatan, Bogor menjadi kota incaran para pemburu hunian di sekitar Jakarta. Simak 5 hal ini yang perlu diperhatikan.