Strategi Pemkot Jogja yang Dikelilingi Zona Merah

Kota Yogyakarta berada di seputaran daerah yang masih zona merah. Langkah strategis pun disiapkan menuju kebiasaan baru.
Malioboro Yogyakarta (Foto: Twitter)

Yogyakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menyiapkan langkah strategis menyusul Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memperpanjang status tanggap darurat Corona hingga 31 Juli 2020 mendatang. Hal tersebut disiapkan menuju masyarakat terbiasa dalam kondisi normal baru dan normal.

Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, Pemkot Yogyakarta sudah menetapkan lima tahapan menuju kondisi normal. Kelima tahapan yakni penyelesaian kasus, pembuatan aturan atau protokol baru, melakukan ujicoba dan penerapan terbatas dan bertahap, langkah Jogja untuk Jogja, serta Jogja untuk semuanya.

Menurut dia, dari lima tahapan itu, saat ini berada pada tiga posisi yakni penyelesaian kasus, upaya untuk melakukan ujicoba dan penerapan terbatas serta langkah Jogja untuk Jogja.

Heroe mengatakan, meskipun kasus Korona di Kota Yogyakarta terus melandai, tetapi tetap harus terus waspada. Alasannya, karakter Kota Yogyakarta untuk kasus Corona sebagian besar berasal dari kontak riwayat perjalanan. Termasuk yang akhir-akhir ini, juga 90 persen berasal dari riwayat perjalanan.

"Kota Yogyakarta berada di seputaran daerah yang masih zona merah. Banyak tamu-tamu yang sudah datang, maka harus melakukan persiapan yang serius agar protokol Covid-19 berjalan dengan baik dan bisa menjamin keamanan warga dan siapa pun yang berada di Jogja," ungkap Heroe, Jumat 26 Juni 2020 malam.

Wakil Wali Kota Yogyakarta ini menungkapkan, yang kedua, dalam masa perpanjangan tanggap darurat ini, akan dilakukan pengecekan semua tempat dan layanan umum baik sosial, ekonomi, keagamaan, termasuk destinasi wisata, hotel, resto dan cafe termasuk angkringan. Pengecekan untuk memastikan semua sudah menjalankan protokol kesehatan dengan benar.

Kota Yogyakarta berada di seputaran daerah yang masih zona merah.

Selanjutnya, kata dia, yang ketiga, dalam masa perpanjangan sampai 31 Juli nanti, dilakukan pembiasaan bagi warga hidup dengan protokol Corona yang baru. Pakai masker dalam aktivitasnya, jaga jarak di manapun, cuci tangan dan membawa hand sanitizer, membiasakan ikut jalur berjalan satu arah sehingga tidak berpapasan, membiasakan dalam aktivitas kelompok tapi posisi jaga jaraknya selalu terjaga.

Menurut Heroe, hal-hal demikian harus dibiasakan menjadi habit yang baru. Untuk bisa mewujudkan itu, maka dilakukan banyak uji coba dan banyak petugas yang mengarahkan. "Jadi edukasi ke masyarakat dengan kebisaan baru selama bulan Juli dikondisikan untuk kegiatan sehari-harinya.

Dia mengungkapkan, Juli adalah mempersiapkan masyarakat dan seluruh pelaku usaha dan sosial akrab dengan kebiasan-kebiasaan yang baru. Maka proses ini nanti akan banyak petunjuk yang dipasang dan petugas yang akan mengarahkan hal tersebut.

"Upaya pemulihan kondisi menuju normal itu disadari karena untuk Yogyakart disebut pulih itu ketika kota bisa berinteraksi dengan para mahasiswa dan wisatawan. Artinya dalam menuju normal itu maka semuanya harus sudah terbiasa menjalankan protokol Corona," kata Heroe. []

Berita terkait
Update Covid-19 per 25 Juni 2020 di Yogyakarta
Lima pasien sembuh dan ada penambahan tujuh pasien baru Corona, demikian update Covid-19 di Yogyakarta per 25 Juni 2020.
Alasan Darurat Corona di Yogyakarta Diperpanjang
Pemda DIY menyepakati masa tanggap darurat Corona diperpanjang hingga 31 Juli 2020. Ini alasannya.
10 Destinasi Wisata Siap New Normal di Yogyakarta
Ada 10 destinasi wisata di Provinsi DIY menjadi pilot project new normal. Destinasi itu tersebar di Bantul, Gunungkidul dan Sleman.
0
Kementerian Agama Siapkan Pengaturan Hewan Kurban di Tengah Wabah PMK
Menjelang dan pada Iduladha dan tiga hari tasyrik di Iduladha pasti kebutuhan hewan ternak terutama sapi dan kambing itu akan tinggi