Strategi Agar E-Commerce Mampu Bertahan Saat Pandemi

Meski menjadi pilihan banyak masyarakat terutama di tengah pandemi, ada beberapa e-commerce yang tutup.
Ilustrasi grocery e-commerce. (Foto: futurist.gr)

Jakarta - Perdagangan online atau e-commerce menjadi pilihan banyak masyarakat tertuama di tengah pandemi Covid-19. Namun justru ada beberapa yang tutup  seperti Blanja.com, Sorabel, dan Stoqo. Untuk itu penting bagi perusahaan e-commerce lainnya menyiapkan strategi agar tetap bisa bertahan di situasi sulit sekarang ini.

Terkait strategi yang harus disiapkan oleh e-commerce khususnya yang baru, pengamat ekonomi dan peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Media Wahyudi Askar, mengatakan sebaiknya perusahaan melakukan penataan ulang target konsumen, target berdasarkan daerah, dan produk-produk yang sedang disukai konsumen. 

Baca Juga: Penyebab E-Commerce Tak Bertahan di Tengah Pandemi 

"Jadi memang perlu ada evaluasi proses bisnis di situ. Saya yakin ini mungkin sudah dilakukan oleh raksasa bisnis e-commerce di Indonesia, hanya  memang dinamikanya terus berubah," katanya saat dihubungi Tagar, Senin, 7 September 2020.

Mengenai potensi pasar e-commerce di Indonesia, menurut Media, masih terbilang bagus. Artinya pemerintah tetap harus menjaga bisnis e-commerce bertumbuh sehingga bisa menghasilkan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi bisa ditopang kembali. "Namun di jangka panjang, perlu ada regulasi-regulasi yang kuat supaya e-commerce ini tidak berakhir dengan monopoli yang justru akhirnya merugikan konsumen," ujarnya.

Selain itu, Media tidak melihat e-commerce ini sebagai sektor yang akan mengalami penurunan nantinya meski pasca Covid-19. "Saya kira shocknya memang sifatnya sementara, itu yang saya yakin dan dipahami dengan baik potensi pasar oleh raksasa-raksasa e-commerce Indonesia. Jadi kalau dari segi pasarnya, masih banyak sekali potensinya di Indonesia yang belum digarap oleh e-commerce yang ada sekarang," tuturnya.

Baca Juga: 4 Strategi KKP Dorong UMKM Kelautan Masuk E-Commerce 

Untuk itu menurut Media, dengan adanya beberapa e-commerce yang berhenti beroperasi bisa menjadi pelajaran bagi perusahaan lainnya. Setidaknya ada tiga e-commerce di Indonesia yang tutup belakangan ini, seperti Blanja.com, Sorabel, dan Stoqo.

Berita terkait
Perluas Distribusi e-Commerce, Allianz Gandeng JD.ID
Allianz Utama menggandeng perusahaan e-commerce JD.ID untuk memberikan perlindungan komprehensif terhadap barang-barang elektronik.
Imbas Covid-19, E-Commerce Aji Mumpung Jualan Sayur
Perusahaan perdagangan secara elektronik atau e-commerce belakangan ini semakin gencar mempromosikan penjualan bahan pangan segar.
Impor E-Commerce Ganggu Produk Dalam Negeri
Maraknya importasi barang kiriman melalui e-commerce menjadi latar belakang hadir-nya Peraturan Menteri Keuangan 199 menggantikan (PMK) 112.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.