Sri Mulyani: JB Sumarlin Tokoh Liberalisasi Keuangan

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menuturkan Menkeu era Presiden Kedua Soeharto JB Sumarlin memiliki peran besar dalam ekonomi Tanah Air.
Menteri Keuangan J.B. Sumarlin didampingi Gubernur Bank Sentral Adrianus Mooy menjelaskan kepada wartawan tentang kebijaksanaan pemerintah dalam penyempurnaan perkreditan usai melapor kepada Presiden Soeharto di Jalan Cendana, Jakarta, Hari Senin, 29 Januari 1990. (Foto: Antara/Arsip)

Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menuturkan Menteri Keuangan era Presiden Kedua Soeharto, JB Sumarlin memiliki peran besar dalam ekonomi Tanah Air. Salah satunya saat melakukan liberalisasi di sektor keuangan.

"Beliau melakukan liberalisasi yang menyebabkan tumbuh dan sangat besarnya sektor perbankan dan capital market di Indonesia," ujar Sri Mulyani di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis, 6 Februari 2020 seperti dilansir dari Antara.

Ia mengatakan saat menjabat sebagai menteri keuangan periode 1988-1993, JB Sumarlin mengeluarkan sejumlah kebijakan. Ada dua kebijakan yang hingga saat ini dikenal yakni Gebrakan Sumarlin I dan Gebrakan Sumarlin II.

Baca juga: JB Sumarlin Ketika Menjabat Menkeu Era Soeharto

Kebijakan Sumarlin I yakni pengetatan moneter dengan cara menaikkan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Saat itu, pemerintah bersama Bank Indonesia menghadapi kesulitan hingga berhasil membuat angka pertumbuhan 5,7 persen melebihi target rata-rata pertumbuhan lima persen pada tahun 1988.

Sedangkan Gebrakan Sumarlin II, yang dikeluarkan Maret 1991 mampu menekan laju inflasi dan secara berangsur-angsur turun menjadi 4,9 persen pada tahun 1992.

"Dalam rangka merespons ekonomi Indonesia kadang mengalami tekanan, harga minyak tinggi, meningkat waktu terjadi perang Irak-Iran. Kemudian harga jatuh dan menimbulkan Pakto liberalisasi. Kemudian ekonominya overheat dia membuat gebrakan Sumarlin yang kedua," ucapnya.

Baca juga: Indef Sebut JB Sumarlin Tonggak Kebijakan Moneter

Menkeu mengatakan Sumarlin telah menghasilkan banyak kebijakan ekonomi yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan menjaga stabilitas di periode pemerintahan rezim Orde Baru. Sumarlin berani mengeluarkan kebijakan tidak populer untuk menjaga perekonomian di tengah berbagai guncangan akibat harga minyak maupun dinamika perekonomian global.

"Kita bisa belajar banyak dari periode tersebut untuk bisa menjaga ekonomi Indonesia dan terus memperbaiki kebijakan ekonomi kita," ujar dia.

Selain menceritakan kebijakan JB Sumarlin, Sri Mulyani juga mengenang saat ia berkuliah di Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. Saat menjadi dosen, JB Sumarlin kata dia mengajarkan mahasiswa dan mahasiswi dengan sungguh-sungguh.

"Beliau tetap mengajar meski sudah menjadi pejabat negara yang sangat sibuk," tuturnya. []

Berita terkait
DPR dan BPK Kompak Keuangan Jiwasraya Tuntas 3 Tahun
BPK dan Komisi XI DPR sepakat menuntaskan permasalahan keuangan yang mendera PT Asuransi Jiwasraya dalam rapat konsultasi dengan BPK.
Jokowi Tak Puas Meski Indeks Literasi Keuangan Naik
Jokowi mengaku belum puas dengan kenaikan indeks literasi keuangan Indonesia dalam kurun waktu tiga tahun yakni 2016 hingga 2019.
Bisakah Irfan Setiaputera Sehatkan Keuangan Garuda?
Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio mengatakan Irfan Saputera memiliki kapabilitas dalam lalu lintas duit. Tapi bisakah saat pimpin Garuda?