Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menuturkan Menteri Keuangan era Presiden Kedua Soeharto, JB Sumarlin memiliki peran besar dalam ekonomi Tanah Air. Salah satunya saat melakukan liberalisasi di sektor keuangan.
"Beliau melakukan liberalisasi yang menyebabkan tumbuh dan sangat besarnya sektor perbankan dan capital market di Indonesia," ujar Sri Mulyani di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis, 6 Februari 2020 seperti dilansir dari Antara.
Ia mengatakan saat menjabat sebagai menteri keuangan periode 1988-1993, JB Sumarlin mengeluarkan sejumlah kebijakan. Ada dua kebijakan yang hingga saat ini dikenal yakni Gebrakan Sumarlin I dan Gebrakan Sumarlin II.
Baca juga: JB Sumarlin Ketika Menjabat Menkeu Era Soeharto
Kebijakan Sumarlin I yakni pengetatan moneter dengan cara menaikkan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Saat itu, pemerintah bersama Bank Indonesia menghadapi kesulitan hingga berhasil membuat angka pertumbuhan 5,7 persen melebihi target rata-rata pertumbuhan lima persen pada tahun 1988.
Sedangkan Gebrakan Sumarlin II, yang dikeluarkan Maret 1991 mampu menekan laju inflasi dan secara berangsur-angsur turun menjadi 4,9 persen pada tahun 1992.
"Dalam rangka merespons ekonomi Indonesia kadang mengalami tekanan, harga minyak tinggi, meningkat waktu terjadi perang Irak-Iran. Kemudian harga jatuh dan menimbulkan Pakto liberalisasi. Kemudian ekonominya overheat dia membuat gebrakan Sumarlin yang kedua," ucapnya.
Baca juga: Indef Sebut JB Sumarlin Tonggak Kebijakan Moneter
Menkeu mengatakan Sumarlin telah menghasilkan banyak kebijakan ekonomi yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan menjaga stabilitas di periode pemerintahan rezim Orde Baru. Sumarlin berani mengeluarkan kebijakan tidak populer untuk menjaga perekonomian di tengah berbagai guncangan akibat harga minyak maupun dinamika perekonomian global.
"Kita bisa belajar banyak dari periode tersebut untuk bisa menjaga ekonomi Indonesia dan terus memperbaiki kebijakan ekonomi kita," ujar dia.
Selain menceritakan kebijakan JB Sumarlin, Sri Mulyani juga mengenang saat ia berkuliah di Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. Saat menjadi dosen, JB Sumarlin kata dia mengajarkan mahasiswa dan mahasiswi dengan sungguh-sungguh.
"Beliau tetap mengajar meski sudah menjadi pejabat negara yang sangat sibuk," tuturnya. []