Spam dan Penipuan via Telepon Meningkat Selama Masa Pandemi

Angka aduan panggilan spam yang mengganggu dan menipu orang-orang di seluruh dunia terus mengalami peningkatan selama masa pandemi Covid-19.
Ilustrasi smartphone. (Foto: Unsplash)

Jakarta - Angka aduan panggilan spam dari orang-orang tidak dikenal, mengganggu, bahkan menipu orang-orang di seluruh dunia terus mengalami peningkatan dan semakin parah di masa pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak awal tahun 2020 ini. Indonesia, menjadi negara terparah di kawasan Asia.

Menurut perusahaan Truecaller yang ada di Stockholm, bulan Januari sampai Oktober tahun ini pengguna smartphone di seluruh dunia menerima sebanyak 31,3 miliar panggilan spam. Angka tersebut naik 26 miliar dari tahun lalu di periode yang sama.

Dalam laporan tahunan perusahaan tersebut memperkirakan rata-rata orang Amerika menerima 28,4 panggilan spam dalam sebulan tahun ini. Brazil menjadi negara yang paling parah terkena panggilan spam.

Sementara India menjadi negara dengan grafik turun dari volume panggilan spam selama pandemi. Sebelumnya India menduduki peringkat tertinggi negara terparah dengan panggilan spam pada tiga tahun lalu.

Truecaller menyimpulkan bahwa pandemi secara langsung dan tidak langsung mempengaruhi, baik ekonomi, global, dan perilaku pelaku spam. Perusahaan ID telepon ini juga mengatakan pada Maret lalu saat virus menyebar, panggilan spam mulai berkurang.

Ilustrasi HandphoneWagub Papua Barat ‘Minta’ Pulsa Rp 200 Ribu pada Wartawan | Ilustrasi. (Foto: Huffington Post)

Pada April lalu panggilan spam mencapai titik terendah ketika diberlakukannya jam malam yang ketat di seluruh dunia. Panggilan spam mulai meningkat kembali pada Mei dengan rata-rata sebesar 9,7 persen per bulan.

Oktober menjadi bulan puncak panggilan spam dengan rekor tertinggi 22,4 persen bahkan dari periode sebelum peraturan jam malam diberlakukan.

Pada tahun sebelumnya ada sepuluh negara teratas dalam hal panggilan spam dan didominasi kawasan Amerika Selatan. Namun, pada tahun ini, Chili, peru, dan Kolombia mengalami penurunan panggilan spam.

Beberapa negara di Eropa juga masuk daftar peningkatan panggilan spam, yaitu Hongaria, Polandia, Spanyol, Inggris, Ukraina, Jerman, Rumania, Yunani, dan Belgia.

Negara dari Eropa dan Amerika Serikat mengalami peningkatan panggilan spam paling tinggi, yaitu:

  1. Hongaria sebesar 1.132 persen
  2. Jerman 685 persen
  3. Belgia 557 persen
  4. Rumania 395 persen

Negara di Asia yang paling terkena dampak, yaitu:

  1. Indonesia 18,3 persen
  2. India 16,8 persen
  3. Vietnam 14,7 persen
  4. Rusia 14,3 persen

Di masa pandemi, penipu memanfaatkan situasi. Ini menjadi alasan meningkatnya aksi penipuan lewat panggilan telepon.

Sementara sebanyak 56 juta orang Amerika melaporkan kehilangan uang karena penipuan telepon tahun ini. []

(Christine Sheptiany)

Berita terkait
Dewan Pengawas Facebook Mulai Tangani Enam Kasus Pertama
Dewan Pengawas Facebook, sebagai badan independen yang meninjau moderasi konten di media sosial Facebook, telah menerima kasus pertamanya.
Facebook & Instagram Bakal Hapus Postingan Hoaks Vaksin Covid-19
Facebook dan Instagram bakal melakukan penghapusan sepihak terhadap postingan klaim palsu atau hoaks tentang vaksin Covid-19.
Twitter Bersiap Menonaktifkan Fitur Thread Secara Permanen?
Twitter memutuskan mengakhiri eksperimen terhadap fitur Thread di layanan media sosial mereka dan tengah bersiap menonaktifkannya secara permanen.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.