Surabaya - Video viral panitia Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya (FIP Unesa) kini terungkap. Netizen yang sempat menangkap gambar foto dua mahasiswa sedang membentak calon mahasiswa baru tersebut sempat menyamakan dengan sosok Suzanna dan Arya Wiguna.
Ternyata, sosok dalam foto yang viral tersebut adalah Aditya Marino dan Sonya Paradinta. Keduanya merupakan mahasiswa Unesa angkatan 2019, serta kini masih semester 3 jurusan psikologi.
Jadi, Komdis yang viral kemarin adalah Aditya Marino dan Sonya Paradinta.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Unesa, Vinda Maya Setianingrum membenarkan keduanya adalah jurusan Psikologi angkatan 2019.
"Jadi, Komdis yang viral kemarin adalah Aditya Marino dan Sonya Paradinta. Keduanya jurusan psikologi angkatan 2019 sementer 3," kata Vinda, Selasa, 15 September 2020.
Setelah beredarnya video tersebut, Unesa tak akan memberikan sanksi kepada kedua orang tersebut. Hanya saja akan memberikan teguran, sebab yang bersangkutan tak menggunakan masker saat pelaksanaan PKKMB.
"Di video itu enggak pakai masker akan kami berikan evaluasi dan inienjadi catatan tersendiri bagi kami. Serta masalah ini akan kami selesaikan secara internal dan kekeluargaan karena mereka adalah mahasiswa kami," kata dia.
Saat disinggung mengenai kedua mahasiswa diketahui sebagai komdis melakukan pembentakan terhadap calon mahasiswa, Vinda menyebut bahwa hal itu bertujuan supaya peserta dapat disiplin.
"Memberlakukan disiplin ketat, ada juga yang agak longgar. Jadi masing-masing fakultas punya karakter berbeda. Tapi, ketika ada satu pelanggaran seperti tak pakai sabuk kemarin dan dua orang mahasiswa kami menegur, yakni tujuan dan maunya Maba (Mahasiswa baru) ini bisa disiplin," ujar dia.
Terkait adanya pembentakan, Vinda juga sangat menyayangkan adanya hal tersebut. Karena hal itu dapat mempengaruhi kondisi mahasiswa baru.
"Kami sepakat, kami sangat tidak setuju dangan adanya kekerasan dalam bentuk apapun. Baik verbal maupun non verbal, baik dilakukan secara online atau tidak. Ini menjadi catatan penting bagi kami. Kami sepakat bahwa saat ini kekekerasan dalam bentuk apapun kami sangat menyayangkan," ucap Vinda.[]