Jepara - Sebuah mobil angkutan pedesaan (angkudes) di Jepara, Jawa Tengah ludes terbakar di jalan wilayah Desa Pecangaan Kulon, Kecamatan Pecangaan, Kamis, 2 Januari 2020. Api diduga berasal korsleting sistem kelistrikan yang menyambar tanki bahan bakar minyak (BBM).
Tidak ada korban dari kejadian yang menimpa angkudes jurusan Bugel-Pecangaan tersebut. Sebab tidak ada penumpang di angkudes tersebut. Sementara sopir bernama Ulil Albab berhasil melompat keluar dari mobil sesaat sebelum api membesar.
Seorang warga yang kebetulan melintas, Dwi Purnomo mengatakan mobil berplat nomor K 1076 BC itu sudah dalam keadaan gosong saat ia sampai ke lokasi. Namun dari cerita Ulil Albab dan warga lain diketahui kendaraan tersebut baru saja mengisi BBM jenis premium di SPBU yang terletak sekitar satu kilometer dari lokasi kejadian.
"Kejadiannya sekitar jam 09.00 WIB. Sesaat sebelum kejadian itu, sopirnya dipanggil oleh orang-orang di sekitar karena ada percikan api. Karena panik, sopir melompat, kemudian mobilnya oleng ke samping kiri dan dibiarkan terbakar. Sopir baru saja membeli bensin di SPBU,” terang pria yang tinggal di Pecangaan Kulon ini.
Melihat api memberangus bodi angkudes, warga sekitar dan pengguna jalan lain spontan berupaya membantu memadamkan api. Mereka menyiram api dengan air kolam renang menggunakan ember dan peralatan lain.
Dugaan sementara ada korsleting listrik yang menyambar tangki bensin yang diduga telah dimodifikasi.
Komandan Regu Pemadam Kebakaran Jepara, Surana menduga angkudes tersebut telah melakukan modifikasi pada tangki bahan bakar. Sementara, penyebab kebakaran, diduga karena ada malfungsi pada sistem kelistrikan yang menyambar tempat BBM.
"Pemilik mobil tersebut adalah Musyafa. Namun saat itu, sopirnya adalah Ulil Albab, warga Karangrandu. Saat itu sopir habis mengisi bensin di SPBU Pecangaan Kulon. Dugaan sementara ada korsleting listrik yang menyambar tangki bensin yang diduga telah dimodifikasi. Sopir kemudian panik dan keluar dari mobilnya," paparnya.
Ia menambahkan modifikasi tangki BBM yang dilakukan agar bisa membeli premium dengan jumlah besar. Estimasi sementara, kerugian atas peristiwa itu sekitar Rp 25 juta.
"Karena sekarang kan kalau ngangsu (mengangkut) BBM dalam jeriken tidak boleh, maka disiasati dengan memodifikasi tangki bahan bakar," ujar Surana.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Pecangaan, Iptu Sumardi mengatakan, kasus tersebut masih dalam penyelidikan pihaknya. Hal itu terkait kebenaran apakah angkudes tersebut benar usai mengangkut BBM bersubsidi jenis premium.
“Kami masih melakukan penyelidikan terhadap kasus ini dengan menanyai sopir,” jelas Sumardi. []
Baca juga:
- Kontainer Meledak di Surabaya, Tujuh Orang Terluka
- Ahok Punya Mobil Klasik VW Safari, Mesinnya Suka Terbakar
- Mobil Milik Gereja Pantekosta di Surabaya Terbakar
