Solar Panel Terbesar di Asia Tenggara Ada di Jawa Barat

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto berharap solar panel Coca Cola menjadi nomor satu di Asia Pasifik.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto didampingi Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum meresmikan atap solar panel di Bekasi, Kamis, 1 Oktober 2020. Foto : Tagar/umas Pemprov Jabar

Bekasi - Solar panel milik Pabrik Coca Cola Amatil berkapasitas 7,13 MegaWatt dan atap seluas 72.000 meter persegi ini diklaim terbesar di Asia Tenggara dan keempat di dunia. Salah satu sumber energi terbarukan yang dibangun dengan biaya sebesar Rp87 miliar ini berada di Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan Jawa Barat membutuhkan sumber energi yang lebih besar dari daerah lain di Indonesia. Energi yang ada saat ini di Jawa Barat sebagiannya dipakai untuk industri dan sebagiannya oleh  masyarakat Jawa Barat.

“Karena energi yang ada saat ini belum dapat memenuhi kebutuhan energi listrik di Jawa Barat mengingat Jawa Barat merupakan kawasan industri terbesar juga daerah dengan jumlah populasi terbanyak di Indonesia” kata Uu saat mendampingi Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meresmikan atap solar panel di Bekasi, Kamis, 1 Oktober 2020.

Mantan Bupati Tasikmalaya ini berharap, industri-industri lainnya yang ada di Jawa Barat dapat mencontohi pembangunan sumber energi baru yang telah dilakukan oleh Coca Cola Amatil.

“Instalasi solar panel Coca Cola Amatil ini dapat diikuti oleh industri-industri lain di Jawa Barat guna mengurangi polusi udara” tutur Uu.

Baca juga : Energi Terbarukan Ramah Lingkungan di Malang

Diperkiraan kebutuhan energi listrik Jawa Barat pada tahun 2020 adalah 73575,23 Gigawatt hours (GWh) dengan kebutuhan beban puncak 10,06 Gigawatt (GW). Pada tahun 2025, kebutuhan energi listrik tersebut menjadi 111347,79 GWh dengan kebutuhan beban puncak 15,19 GW.

Sementara itu, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan solar panel Coca Cola Amatil ini mendukung target pengurangan emisi gas rumah kaca 314 juta ton atau setara dengan 7000 kendaraan selama setahun. “Ini sangat luar biasa karena dapat mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 314 juta ton” ujar Ketua Umum Partai Golkar ini.

Selain itu, solar panel Coca Cola Amatil ini mendukung rencana pemerintah dalam mendorong peningkatan Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23 persen di tahun 2025. []

Berita terkait
Airlangga Hartarto: Program Ekonomi Buat Indonesia Bergairah
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah percaya program PEN membuat aktivitas ekonomi membaik.
Uu Ruzhanul Ulum Tiga Kali Tak Muncul di Ruang Sidang, Ini Komentar PPP
Tiga kali dipanggil sebagai saksi kasus korupsi bantuan sosial, tak sekalipun Uu Ruzhanul Ulum muncul di ruang sidang.
Masalah Sosial Kendala Indonesia Kembangkan Energi Terbarukan
Founder dan Executive Director IDNextLeader Foundation Hokkop Situngkir, menilai masalah sosial menjadi kendala terbesar Indonesia kembangkan EBT.