Soal RUU Ketahanan Keluarga, NasDem Salahkan PKS

Anggota Komisi III DPR Fraksi NasDem, Taufik Basari, mengatakan masuknya RUU Ketahanan Keluarga ke Prolegnas karena PKS sebut persyaratan selesai.
Ketua DPP NasDem Bidang Hukum, Advokasi dan HAM, Taufik Basari. (Foto: Tagar/Rio Anthony)

Jakarta - Anggota Komisi III DPR Fraksi NasDem, Taufik Basari, mengatakan pihaknya bakal menyatakan sikap tegas terkait usulan Rancangan Undang-Undang (RUU) Ketahanan Keluarga pada pembahasan Badan Legislasi (Baleg) mendatang. Menurutnya, masuknya RUU ini dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) karena Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyatakan semua persyaratannya telah selesai untuk dijadikan RUU prioritas.

"Karena semangat penyusunan di Prolegnas adalah akomodatif, yakni menampung seluruh usulan anggota, maka RUU Ketahanan Keluarga ini masuk ke dalam Prolegnas, terlebih lagi PKS menyatakan secara formal sudah terpenuhi syarat untuk menjadi RUU Prolegnas prioritas karena naskah RUU dan Naskah Akademis (NA)-nya sudah siap," kata Taufik kepada Tagar, Kamis 20 Februari 2020.

Dia mengaku, hingga saat ini RUU itu belum dibahas di Baleg. Namun, dia menilai, draft tersebut mengandung kekeliruan konsepsi bernegara.

"RUU ini belum dibahas di Baleg, saat ini masih berupa usulan draft RUU dan NA dr para pengusulnya pada saat pembahasan di Baleg nanti Fraksi Partai NasDem akan menyampaikan sikap resminya. Terkait dengan Draft RUU dan Naskah Akademik yg beredar, saya berpandangan bahwa Draft usulan RUU tersebut mengandung kekeliruan konsepsi bernegara," ujarnya.

Selanjutnya, dia menegaskan bahwa tujuan berdirinya negara adalah melindungi hak-hak warga negaranya dan mencapai kesejahteraan umum. Dalam rangka melindungi hak-hak warga negara, kekuasaan negara dibatasi oleh hak pribadi. Negara tidak boleh ikut mengatur hingga melampaui batas ranah privat.

"Negara mengatur hal yang fundamental untuk kepentingan bersama, mengatur agar antar hak tidak saling melewati batasnya masing-masing sehingga timbul konflik dan pelanggaran hukum, keamanan dan ketertiban, bukan mengatur cara hidup seseorang, pandangan dan pikiran orang dan sebagainya," kata dia.

Pada poin berikutnya dijelaskan Taufik, masih banyak persoalan bangsa yang lebih penting daripada draft RUU Ketahanan Keluarga tersebut.

"Tidak ada urgensi untuk membuat RUU dengan substansi seperti draft yang disampaikan tersebut. Masih banyak persoalan bangsa yang membutuhkan payung hukum sehingga mestinya energi kita diprioritaskan pada kepentingan bangsa ini," ucapnya.

Kemudian, secara tegas dikatakan Taufik, Fraksi Partai NasDem akan berkomitmen untuk mengawal setiap pembuatan UU. Di mana UU tersebut harus berdasarkan konstitusi.

"Dengan meletakkan aspek kedudukan negara yang tepat dan benar sehingga tidak melangggar hak-hak warga negara yang harus dilindungi termasuk hak-hak privat," kata dia.

Taufik juga menegaskan, pihaknya di partai Nasdem bakal tersu berkomitmen untuk mengkawal perlindungan terhadap perempuan.

"Fraksi Partai NasDem juga berkomitmen mengawal perlindungan terhadap perempuan dalam setiap proses legislasi yang sedang atau akan berjalan dan membangun legislasi yang berspektif HAM, non diskriminatif dan non-patriarkis," kata Taufik.

Berita terkait
RUU Ketahanan Keluarga Muncul Menandingi RUU PKS
Koordinator Perempuan Mahardhika, Mutiara Ika Pratiwi menyebut Rancangan Undang-Undang (RUU) Ketahanan Keluarga lahir untuk menandingi RUU PKS.
Gerindra Janji Sosialisasikan RUU Ketahanan Keluarga
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad sekaligus politikus Gerindra Sufmi Dasco Ahmad berjanji akan menyosialisasikan RUU Ketahanan Keluarga.
Aksi 212 di Istana, NasDem Sebut FPI Salah Alamat
Politikus Partai NasDem menganggap Aksi 212 yang diinisiasi FPI, PA 212, dan GNPF-U salah alamat.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.