Sleman - PSS Sleman kembali melakukan perubahan. Setelah masuknya investor yang membeli saham dari Soekeno, sebagai pemilik saham mayoritas, kini jabatan Chief Executive Officer (CEO) dihapuskan. Fatih Chabanto yang sebelumnya menjabat posisi itu pun dinonaktifkan.
Perubahan di level tertinggi klub dilakukan PSS. Termasuk dihapuskannya jabatan CEO klub. Perubahan terjadi saat PSS baru memulai kompetisi.
Menariknya, PSS memang tak pernah lepas dari problem saat mengawali kompetisi. Musim lalu, salah satu kelompok suporter memboikot dengan mengajukan 8 tuntutan. Hanya, boikot itu pun berakhir meski tidak semua tuntutan itu dipenuhi klub.
Perubahan susunan direksi dan komisaris ini merupakan penyegaran dan mengejar tantangan pada tahun 2020
Kini, kelompok suporter yang sama, Brigata Curva Sud (BCS), kembali mengeluarkan tuntutan. Karena tak kunjung dipenuhi, suporter pun memboikot pertandingan kandang. Saat PSS menghadapi PS Tira Persikabo di Stadion Maguwoharjo, Minggu, 8 Maret 2020, suporter dari kelompok BCS, memilih tidak hadir.
Sebaliknya, kelompok suporter lain, Slemania, tetap datang ke stadion. Demikian pula penonton biasa yang ingin menyaksikan pertandingan PSS secara langsung tetap ke stadion.
Selain problem dengan suporter, klub dihadapkan dengan mundurnya pelatih Eduardo Perez. Pengunduran diri pelatih asal Spanyol ini dilakukan hanya beberapa hari menjelang digulirkannya kompetisi Shopee Liga 1 2020. Tidak disebutkan alasan mundurnya Eduardo Perez sehingga hanya memunculkan beragam spekulasi.
Klub memang tak butuh waktu lama mencari pelatih baru. Posisi Eduardo kemudian digantikan Dejan Antonic. Meski demikian, kehadiran eks pelatih Madura United ini di saat-saat terakhir menjelang liga membuat tim tak sepenuhnya siap menghadapi laga perdana. PSS pun babak belur. Mereka dihajar PSM Makassar 2-1 dan kemudian bermain imbang 0-0 saat menjamu PS Tira.
Selepas mundurnya pelatih dan masuknya Antonic, kini CEO klub, Fatih Chabanto, dinonaktifkan. Keputusan itu didasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Putra Sleman Sembada (PT PSS), perusahaan yang menaungi klub PSS, Minggu 9 Maret 2020.
Dalam RUPS itu juga disetujui perubahan susunan dewan direksi dan komisaris PT PSS. Selanjutnya, para pemegang saham PT PSS resmi mengangkat Marco Paulo Garcia sebagai direktur utama dan tiga direktur yakni Sotja Baksono, Yoni Arseto dan Hempri Suyatna.
RUPS juga menyetujui perubahan susunan komisaris PT PSS. Agoes Projosasmito menjadi Komisaris Utama dan William Tjugiarto sebagai Komisaris.
Menurut Yoni perubahan ini tidak terlepas dari berbagai dinamika yang terjadi. Termasuk adanya sikap dari sebagian suporter yang tidak menginginkan Fatih menduduki jabatan sebagai CEO klub. Namun penonaktifan Fatih tidak terkait dengan adanya tuntutan itu.
"Perubahan susunan direksi dan komisaris ini merupakan penyegaran dan mengejar tantangan pada tahun 2020. Hal ini juga tak lepas dari berbagai dinamika yang terjadi," ujar Direktur PT PSS, Yoni Arseto
Selain itu, perubahan manajemen yang ada diharapkan membawa PSS berkembang menjadi lebih baik. Harapan ini tentunya tak hanya pada diri jajaran direksi dan komisaris PT PSS, tapi juga pada suporter yang merupakan pemain ke-12 tim. []