Lhokseumawe – Akibat mewabahnya penyebaran virus corona atau Covid-19 menyebabkan seluruh sekolah di Kabupaten Aceh Utara, Aceh telah menghentikan sistem belajar tatap muka dan kini melakukan aktivitas belajar dan mengajar secara online atau daring.
Ketua Ikatan Guru Indonesia Kabupaten Aceh Utara Qusthalani mengatakan, kendala utama yang dihadapi dari sistem belajar daring adalah, mahalnya harga untuk membeli paket data agar bisa mengakses layanan internet.
Kalau saya melihat untuk daerah kita sendiri masih kurang efektif untuk menerapkan sistem belajar daring, karena kendala-kendala tersebut.
“Memang harga paket data masih tergolong mahal dan itu merupakan salah satu kendala yang dihadapi saat ini, sehingga sedikit sulit untuk mengakses kelas-kelas digital. Ada upaya lain yang dilakukan, yaitu memberikan tugas mingguan dan dikumpul di waktu tertentu,” ujar Qusthalani kepada Tagar, Sabtu, 18 April 2020.
Qusthalani menambahkan, apalagi bagi siswa yang berada di daerah pedalaman Kabupaten Aceh Utara, maka hanya 30 persen saja yang bisa mengikuti sistem belajar secara daring, akibat keterbatasan yang dimiliki.
Apabila siswa yang tinggal di kawasan perkotaan maka masih bisa untuk mengakses sistem belajar online tersebut, hingga disiasati agar siswa dibatasi tugas harian dan diberikan tugas mingguan.
“Dengan adanya tugas mingguan ini, maka para siswa ini memiliki rentang waktu dalam satu minggu untuk mengumpulkan tugasnya. Sehingga tidak terlalu memberatkan para siswa tersebut,” tutur Qusthalani.
Kemudian bagi para guru juga mengalami berbagai kendala, seperti berbicara via internet dan harus belajar lagi menggunakan aplikasinya, karena guru-guru tersebut lebih banyak yang senior dan hampir pensiun.
"Kalau saya melihat untuk daerah kita sendiri masih kurang efektif untuk menerapkan sistem belajar daring, karena kendala-kendala tersebut. Tetapi kalau kendala itu bisa diminimalisir mungkin itu akan lebih bagus lagi," kata Qusthalani. []