Sinta Gus Dur Komentari Ijtima Ulama Jilid 3

Sinta Nuriyah Wahid mengomentari soal Ijtima Ulama jilid 3 yang digelar Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama.
Istri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid. (Foto: Tagar/Eno)

Jakarta - Istri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid mengomentari soal Ijtima Ulama jilid 3 yang digelar Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama.

Ditemui di kediaman presiden ke-3 BJ Habibie, Sinta mengaku tidak tahu-menahu soal helatan yang merupakan pernyataan sikap ulama pegiat aksi 212, terhadap dugaan adanya kecurangan pada Pemilu 2019.

"Kalau yang melakukan itu para ulama, saya nggak tahu deh apa yang nanti dibicarakan," kata Sinta kepada Tagar di kediaman BJ Habibie, Jalan Patra Kuningan XIII, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu 1 Mei 2019 siang.

"Karena nantinya, mereka kan akan mengambil dari sumber-sumber agama ya," imbuh dia.

Dia mengatakan kalau dirinya tidak paham soal Ijtima Ulama, sebab tidak pernah terlibat dalam gelaran tersebut.

"Saya nggak pernah ikut Ijtima ulama, jadi saya nggak ngerti apa yang akan dibicarakan. Apakah nanti yang dibicarakan kebijakannya, atau kerukunannya, kembalinya kepada undang-undang dasar 45, saya juga nggak tahu," kata Sinta menegaskan.

Diketahui, GNPF Ulama menghelat Ijtima Ulama pada hari ini, Rabu, 1 Mei 2019 di Hotel Lor In, Sentul, Bogor

Pada Ijtima kali ini, tokoh-tokoh dan Ulama disebut bakal menentukan sikap atas dugaan kecurangan pada Pemilu 2019.

Kepada wartawan, Ketua GNPF Ulama Yusuf Muhammad Martak mengatakan Ijtimak akan memiliki 3 agenda. Yakni, mendengarkan pandangan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno terkait pelaksanaan Pilpres 2019.

Mendengarkan paparan ahli hukum, ahli tata negara, politisi, serta ahli informasi dan teknologi, terkait temuan dan dugaan kecurangan Pemilu 2019, dan diskusi terkait penentuan langkah berikutnya secara konstitusional dan syariah. []

Berita terkait
0
FAO Apresiasi Capaian Kinerja Pertanian Indonesia
Kepala Perwakilan FAO, Rajendra Aryal mengapresiasi capaian kerja yang dilakukan jajaran Kementerian Pertanian selama tiga tahun terakhir.