Jakarta - Singapura membuka kembali pintu negaranya untuk warga Vietnam dan Australia (kecuali negara bagian Victoria) mulai Kamis 8 Oktober 2020.
Dikutip dari situs Civil Aviation Authority of Singapore (CAAS), izin diberikan kepada warga dua negara itu lantaran dianggap berhasil mengendalikan penyebaran virus corona.
Telah berhasil mengontrol penyebaran virus corona selama 28 hari terakhir.
Singapura menganggap warga Vietnam dan Australia yang datang ke negaranya kini memiliki risiko rendah menularkan virus corona.
"Kedua negara mempunyai sistem pengawasan kesehatan publik komprehensif dan telah berhasil mengontrol penyebaran virus corona selama 28 hari terakhir," demikian pernyataan tertulis CAAS yang dikutip dari situs resminya.
Adapun izin untuk dua negara itu dikeluarkan akhir September 2020. Sebanyak 331 izin kedatangan yang diajukan telah disetujui Pemerintahan Singapura. Dalam catatan CAAS, sebanyak 136 pengunjung Vietnam dan Australia yang telah tiba di Singapura tidak ditemukan positif setelah menjalani skrening.
Menurut data yang dihimpun, Vietnam memiliki nol kasus virus corona lokal. Sedangkan Autralia, kecuali negara bagian Victoria, memiliki perhitungan virus lokal 0,02 per 100.000.
Pengajuan izin mendapatkan Air Travel Pass (ATP) bagi wisatawan Vietnam dan Australia untuk datang ke Singapura sudah dapat dilakukan mulai Kamis 1 Oktober 2020. ATP sekali masuk bagi dua negara itu gratis. ATP dibikin 7-30 hari sebelum pengunjung tiba di Singapura.
Pengunjung dari Vietnam dan Australia juga harus melalui tes skrening deteksi virus dan mebgunduh aplikasi TraceTogether di bandara Singapura. Mereka akan terus dipantau menggunakan aplikasi hingga hasil tes keluar dalam jangka waktu 48 jam.
Bila diduga terpapar virus corona pengunjung yang datang ke Singapura akan dibebankan biaya berkaitan karantina mandiri hingga tes skrening.