Sindikasi Kredit Pembangunan Tol Cikampek II Senilai Rp 11,3 Triliun

Sindikasi kredit pembangunan Tol Cikampek II senilai Rp 11,3 triliun. Penandatanganan perjanjian kredit sindikasi telah dilakukan oleh jajaran direksi terkait di Jakarta, Selasa (31/7).
Direktur Utama PT Jasa Marga Desi Arryani (ketiga kiri belakang) bersama Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Royke Tumilaar (kiri), Direktur Keuangan PT Jasa Marga Donny Arsal (berdiri kedua kiri) serta Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Herry Trisaputra Zuna (kanan) dan Executive Vice President Group Corporate Banking BCA Wira Chandra (kanan) menyaksikan penandatanganan perjanjian kredit sindikasi Jasa Marga terkait pembangunan ruas tol Cikampek II (elevated) yang dilakukan oleh jajaran direksi terkait di Jakarta, Selasa (31/7/2018). Kredit sindikasi proyek pembangunan jalan tol ruas Jakarta-Cikampek II elevated itu senilai Rp 11,3 triliun. (Foto: Ant/Muhammad Adimaja)

Jakarta, (Tagar 31/7/2018) – Penandatanganan perjanjian kredit sindikasi Jasa Marga terkait pembangunan ruas tol Cikampek II (elevated) telah dilakukan oleh jajaran direksi terkait di Jakarta, Selasa (31/7/2018).

Kredit sindikasi proyek pembangunan jalan tol ruas Jakarta-Cikampek II elevated tersebut senilai Rp 11,3 triliun.

Sebelumnya Project Manager Japek II Fatkhur Rozaq mengatakan, agar dapat selesai pada 2019, pembangunan jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated atau jalan tol layang Japek II yang saat ini telah mencapai sekitar 40 persen terus dikejar.

"Progres pekerjaan sampai saat ini adalah 40 persen. Kami targetkan akan selesai pada Maret 2019," kata Fatkhur Rozaq dalam acara kunjungan lapangan di ruas tol Jakarta-Cikampek, Jakarta, Jumat (27/7).

Sindikasi Kredit Pembangunan Tol Cikampek IIDirut Jasa Marga Desi Arryani (tengah) berbincang dengan Kepala Divisi BUMN I PT BRI (persero) Tbk I Made Suka (kiri), Pemimpin Divisi Korporasi & Komersial Bank BJB Dicky Syahbandinata (kedua kiri), Direktur Pembiayaan & Investasi PT SMI Edwin Syahruzad (ketiga kiri), Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Royke Tumilaar (keempat kiri), Executive Vice President Group Corporate Finance BCA Susiana Santoso (keempat kanan), Dirut PT SMI Emma Sri Martini (ketiga kanan), Kepala BPJT Herry TZ (kedua kanan) dan Pemimpin Divisi BUMN & Institusi Pemerintah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. A.A.G. Agung Dharmawan (kanan) berbincang seusai penandatanganan perjanjian kredit sindikasi Jasa Marga terkait pembangunan ruas tol cikampek II (elevated) dengan 16 bank di Jakarta, Selasa (31/7/2018). Kredit sindikasi proyek pembangunan jalan tol ruas Jakarta-Cikampek II elevated itu senilai Rp 11,3 triliun. (Foto: Ant/Muhammad Adimaja)

Fatkhur memaparkan, proyek jalan tol layang dengan panjang 38 kilometer ini sudah memasuki tahapan pekerjaan erection Steel Box Girder dan pekerjaan Slab lantai.

Dalam proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated, ujar dia, metode kerja yang digunakan selama pekerjaan konstruksi antara lain metode Pondasi Bored Pile, metode Pierhead Sosrobahu, metode Pierhead Segmental Precast, dan metode Erection Girder.

Sebagaimana diwartakan, pembangunan proyek tol layang Jakarta-Cikampek II menggunakan sistem Sosrobahu, teknik konstruksi asli ciptaan anak negeri, yang digunakan dalam memutar pierhead (leher tiang penahan), agar tidak mengganggu arus lalu lintas di bawahnya.

"Metode Sosrobahu berguna untuk mengatasi proses pembangunan jalan tol di atas jalanan yang sudah ramai, serta keterbatasan dan mahalnya biaya pembebasan lahan," kata Direktur Operasi II PT Waskita Karya, N Wirya Adnyana dalam acara pemutaran perdana pierhead di Tambun, Jawa Barat, Desember 2017 lalu.

Dia memaparkan, teknologi Sosrobahu merupakan teknik konstruksi yang digunakan terutama untuk memutar bahu lengan beton jalan layang yang ditemukan oleh Tjokorda Raka Sukawati.

Dengan teknik tersebut, lanjut dia, lengan jalan layang diletakkan sejajar dengan jalan di bawahnya, dan kemudian diputar 90 derajat sehingga pembangunannya tidak mengganggu arus lalu lintas.

Teknologi penggunaan sistem Sosrobahu seperti itu pernah digunakan seperti dalam pembangunan jalan laying bypass atau Jalan Tol Wiyoto Wiyono pada tahun 1988-1990, serta teknik serupa juga kemudian diaplikasikan dan digunakan di beberapa negara lainnya.

Dalam proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated atau tol layang Jakarta-Cikampek II itu bakal digunakan lebih dari 200 pierhead yang ditanam di tengah-tengah jalan tol tersebut, dan hampir seluruhnya dikerjakan dengan menggunakan metode Sosrobahu.

Proyek tersebut merupakan bentuk kerja sama operasi (KSO) antara PT Waskita Karya (Persero) Tbk bersama PT Acset Indonusa Tbk yang menandatangani kontrak dengan PT Jasamarga Jalan layang Cikampek (JJC), selaku anak perusahaan PT Jasa Marga (Persero) Tbk yang menjadi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).

Sementara itu, AVP Corporate Communication PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Dwimawan Heru mengemukakan, Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek (Japek) melanjutkan kembali pemeliharaan jalan tol Jakarta-Cikampek mulai Sabtu 28 Juni hingga Senin 30 Juli untuk menjaga performa jalan tol.

"Pemeliharaan rutin berupa rekonstruksi 'rigid pavement' baik untuk jalur arah Jakarta maupun Cikampek," kata Dwimawan Heru dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Menurut Heru, kegiatan pemeliharaan arah Cikampek dilakukan mulai Sabtu, 28 Juli 2018 pukul 22.00 WIB hingga hari Kamis, 2 Agustus 2018 pukul 05.00 WIB.

Pada jalur tersebut ada beberapa titik lokasi kegiatan rekostruksi. Lokasi 1: mulai Km 25+396 hingga Km 25+428 bahu lajur, panjang penanganan 32 m.

Lokasi 2: Km 25+425 hingga Km 25+446 bahu lajur/ lajur 1, panjang penanganan 21 m.

Lokasi 3: Km 25+425 hingga Km 25+474 lajur 1, panjang penanganan 23 m.

Lokasi 4: Km 25+740 hingga Km 25+804 lajur 2, panjang penanganan 64 m.

Lokasi 5: Km 25+698 hingga Km 25+814 lajur 1, panjang penanganan 116 m.

Sedangkan jalur arah Jakarta kegiatan rekonstruksi dilakukan mulai dari Km 36+974 hingga Km 36+800 di lajur 2, panjang penanganan 174 m.

Kegiatan tersebut dilaksanakan mulai Senin, 30 Juli 2018 pukul 09.00 WIB hingga hari Jumat, 3 Agustus 2018 pukul 05.00 WIB.

Agar kelancaran arus lalu lintas tetap terkendali, Heru mengatakan, kegiatan naik turun bongkaran dan pengecoran dilakukan pada saat sepi atau "window time", yaitu setelah pukul 20.00 WIB.

Selain itu, Jasa Marga Cabang Japek menyiagakan petugas di lokasi pengerjaan untuk memastikan kelancaran lalin dan keselamatan pengguna jalan tol.

Oleh karena itu, kata Heru, pihaknya memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan selama proses pengerjaan.

"Kami imbau seluruh pengguna jalan tol untuk selalu waspada dan mematuhi rambu-rambu serta arahan para petugas di lapangan," kata Heru. [o]

Berita terkait