Solo - Dinas Pendidikan Kota Surakarta, Jawa Tengah, menggelar simulasi kegiatan belajar mengajar di kelas mengacu protokol kesehatan. Pembelajaran tatap muka sekolah di Solo pada masa pandemi ini ditarget bisa dimulai awal Januari 2021.
Simulasi kegiatan belajar mengajar digelar di SMPN 4 Solo, Selasa, 13 Oktober 2020. Kegiatan ini melibatkan 16 siswa kelas IX atau separuh dari jumlah total siswa kelas tersebut.
Pantauan Tagar, beragam kelengkapan pelaksanaan simulasi kegiatan belajar mengajar tatap muka telah disiapkan. Siswa juga wajib menggunakan masker dan face shield.
Sejak masuk halaman sekolah, sudah disediakan jalur yang dibuat khusus untuk antrean siswa masuk ke lobi. Jalur ini dilengkapi dengan penanda untuk menjaga jarak satu sama lain.
Tersedia juga tempat cuci tangan lengkap dengan sabun dan air mengalir di sejumlah titik. Siswa mencuci tangan lebih dulu, kemudian antre di jalur yang disediakan untuk kemudian dicek satu per satu suhu tubuhnya.
Kemudian sebelum menuju ke kelas atau ruang lainnya, siapapun wajib melalui sterilizer box. Di sini akan disemprotkan cairan disinfektan. Dan di kelas, sudah disiapkan label nama siswa yang berarti tempat duduk tidak boleh berganti.
Satu meja akan ditempati dua siswa namun masuknya secara bergantian dengan hari berselang-seling. Artinya saat pembelajaran tatap muka berlangsung, satu meja hanya diisi satu siswa.
Kalau sesuai dengan target, pada 2 Januari mendatang sudah dilakukan pembelajaran.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surakarta Etty Retnowati mengatakan pihaknya sudah cukup lama membuat standar operasional prosedur (SOP) untuk kegiatan belajar tatap muka. SOP ini juga sudah memperhatian masukan dari Gugus Tugas Covid-19.
"Hari ini kami jalankan simulasi sekaligus membuat video tutorial untuk kami tunjukkan kepada masyarakat, khususnya para orang tua siswa sebagai panduan," kata dia.
Selain di SMPN 4 Solo, simulasi juga digelar di SMP Al Azhar Syifa Budi Solo. Etty menyatakan sebelumnya sudah mengumpulkan 23 sekolah untuk persiapan pelaksanaan simulasi.
"Sebagai awalan, selama dua minggu kami lakukan simulasi untuk kelas IX. Kemudian nanti dilanjutkan dua pekan lagi untuk kelas VIII dan selanjutnya kelas VII," ujar dia.
Sebenarnya, lanjut Etty, sesuai jadwal pihaknya, simulasi baru akan dilakukan pada 1 November. Namun dengan kesiapan yang sudah ada maka jadwal dimajukan pada hari ini.
"Kalau sesuai dengan target, pada 2 Januari mendatang sudah dilakukan pembelajaran. Nanti pelaksanaannya sama. Satu minggu pembelajaran tatap muka, satu minggu pembelajaran jarak jauh," jelas dia.
Baca juga:
- Tahun Ajaran Baru di Filipina dengan Sistem Belajar Daring
- Pelajar Kabupaten Magelang Belajar Jarak Jauh Lewat Radio
- Cara Pemkot Yogyakarta Pantau Mahasiswa Luar Daerah Datang
Waktu pembelajaran tatap muka juga singkat. Sebagai awalan, siswa akan belajar tiga mata pelajaran dalam tempo dua jam pelajaran. Kebijakan itu nanti berlaku bagi sekolah negeri maupun swasta.
"Kondisi saat ini sebenarnya cukup membingungkan. Karena sebagian orang tua belum mengizinkan anaknya masuk sekolah. Namun sebagian lagi meminta agar sekolah segera dilaksanakan lagi," imbuh dia.
Salah satu orang tua siswa, Triwik Dwi Hastuti yang hadir dalam simulasi melihat prosedur yang ada sudah cukup dalam hal safety peserta didik.
"Masukan saya hanya bagaimana nanti saat penjemputan jangan sampai ada kerumunan penjemput. Jadi mungkin bisa diatur lagi waktu penjemputannya" kata dia. []
