Siapa Rocky Gerung yang Bilang Kitab Suci Adalah Fiksi

Ia memicu perdebatan umum dengan ungkapan kitab suci adalah fiksi.
Rocky Gerung staf pengajar di Departemen Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (dulu Fakultas Sastra) Universitas Indonesia. (Foto: Istimewa)

Jakarta, (Tagar 11/4/2018) - Rocky Gerung dikenal sebagai pengamat politik yang sering menyampaikan kritik keras pada pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Ia lahir di Manado, Sulawesi Utara pada 20 Januari 1959, beragama Kristen, meraih gelar sarjana sastra di Universitas Indonesia pada 1986 yang kemudian menjadi staf pengajar di Departemen Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (dulu Fakultas Sastra) di kampus yang sama.

Ia juga disebut peneliti di Perhimpunan Pendidikan Demokrasi (P2D), turut mendirikan SETARA Institute pada 2007, sebuah lembaga yang konsen pada isu kesetaraan, HAM dan keberagaman.

Saat Pilkada DKI Jakarta 2017 ia mendapat surat terbuka dari desainer sepatu Niluh Djelantik. Di surat yang ditulis di Facebook itu Niluh mengungkapkan kekecewaannya terhadap Rocky dan beberapa aktivis lain, karena membiarkan kampanye bernuansa sektarian terjadi.

Untuk diketahui, Niluh dan Rocky merupakan aktivis satu generasi sejak zaman Orde Baru, yang memperjuangkan nilai-nilai sama, yakni Hak Asasi Manusia (HAM), non-diskriminasi, non-sektarianisme, antikekerasan, sensitif gender, serta tata pemerintahan yang baik. Namun, para aktivis ini sudah memihak pada kelompok tertentu.

Saat ini Rocky Gerung sedang menjadi perhatian publik karena pernyataan kontroversialnya di Indonesia Lawyars Club (ILC), Selasa (10/4/2018) malam bahwa, “Kitab suci adalah fiksi, yang berbeda dengan fiktif.”

"Fiksi adalah energi yang dihubungkan dengan telos, dan itu sifatnya fiksi. Dan itu baik. Fiksi adalah fiction, dan itu berbeda dengan fiktif," ujarnya. Telos sendiri dalam bahasa Yunani berarti akhir, tujuan atau sasaran.

Ucapannya yang kemudian menyulut kontroversi ini berlatar belakang pembelaan pada pidato Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menyebut Indonesia bubar 2030 yang didasarkan pada karya fiksi, novel Ghost Fleet.

Kata ‘fiksi’ sendiri dalam kamus besar bahasa Indonesia artinya berkaitan dengan karya sastra, cerita rekaan, seperti roman dan novel, rekaan, khayalan, tidak berdasarkan kenyataan, pernyataan yang hanya berdasarkan khayalan atau pikiran.

Bukan sekali Rocky Gerung menyulut kontroversi dengan ucapannya, sebelumnya pada 17 Januari 2017 di ILC juga ia mengatakan bahwa pembuat hoaks terbaik adalah penguasa. Ucapannya yang ganjil dan sangat bisa diperdebatkan itu kemudian ramai menjadi pembicaraan umum. (sa)

Berita terkait
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.