Siantar Kota Kriminal? DPRD: Perlu CCTV di Titik Rawan

Anggota DPRD Kota Pematangsiantar percaya kalau penggunaan kamera pengawas bisa mengurangi angka kriminalitas.
Gedung DPRD Kota Pematangsiantar. (Foto: Tagar/Fernandho Pasaribu)

Pematangsiantar- Anggota DPRD Kota Pematangsiantar Tongam Pangaribuan, percaya kalau penggunaan kamera pengawas atau circuit closed television (CCTV) bisa mengurangi angka kriminalitas.

Terutama jika dipasang di pintu masuk dan ke luar Kota Pematangsiantar dinilai memiliki fungsi penting.

Politikus Partai NasDem itu menilai, banyaknya tindak kriminal pencurian di ruang publik harus dapat ditindak dengan memanfaatkan teknologi agar menciptkan rasa nyaman bagi masyarakat.

Togam menyoroti, beberapa kasus pencurian uang Rp 70 juta yang terjadi di Pasar Horas dan aksi perampasan handphone di sekitar Taman Merdeka Kota Pematangsiantar beberapa waktu lalu.

Menurutnya, beberapa lokasi sengaja dimanfaatkan pelaku kejahatan untuk melakukan tindak kriminal dan pihak penegak hukum sangat sulit menindak tanpa bukti jelas. Karenanya dirinya menilai CCTV menjadi penting membantu penegak hukum.

Kalau bisa CCTV lebih baik. Jadi dapat mencegah dan menindak pelaku tindak kriminal

"Lokasi seperti Jalan Sutomo, Pasar Paluasan, Taman Merdeka, merupakan pusat Kota Pematangsiantar dan di lokasi ini pula paling sering terjadi pencurian dan pencopetan. Karena itu sudah sepatutnya CCTV disebar di beberapa titik untuk mengurangi tindak kriminal," ujar Tongam, Rabu 11 September 2019.

Ketua Institute Law And Justice (ILAJ) Fawer Full Fander Sihite mengatakan, kemajuan kota harus turut diseratai keamanan bagi masyarakat.

Idealnya beberapa kota maju telah menerapkan CCTV di beberapa titik rawan. "Selayaknya hal ini bukan wacana lagi tetapi harus. Pemasangan CCTV di beberapa titik merupakan bagian sistem keamanan kota di zaman modern ini sangat diperlukan," tukasnya.

Menurut Fader, dengan adanya CCTV di beberapa titik, bisa meminimalisir tindak kriminalitas. Jika kebijakan ini sudah dilakukan maka citra Kota Pematangsiantar yang banyak kriminal akan berkurang.

Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Simalungun (USI) Kota Pematangsiantar, Rahmad Adepo Hasibuan, menyampaikan hal senada.

Mahasiswa asal Kabupaten Tapanuli Selatan ini mengaku pernah mengalami praktik pemerasan saat berada di Taman Bunga, Jalan Merdeka, Kota Pematangsiantar. Beruntung dirinya saat itu dapat lolos.

"Akupun pernah diperas di sekitar Taman Bunga, cuma aku melawan sehingga mengundang perhatian orang, jadi mereka pergi," terang Rahmad.

Dia berharap Kota Pematangsiantar menjadi kota nyaman dan aman bagi siapa saja. "Karena kan banyak pelajar yang datang di Siantar. Kalau bisa CCTV lebih baik. Jadi dapat mencegah dan menindak pelaku tindak kriminal," ungkapnya.[]

Berita terkait
DPRD Siantar Sebut Hefriansyah Pemimpin Sombong
Hubungan Wali Kota Pematangsiantar Hefriansyah Noor dan Sekretaris Daerah (Sekda) Budi Utari Siregar tidak harmonis.
Kasus Eks Dirut Pasar, Polda Periksa Sekda Siantar
Budi Utari mengakui dia dipanggil atas kasus terlapor bernama Benny Herianto Sihotang, mantan Direktur Utama Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya.
Pilkada 2020, Lima Kandidat Melamar PDIP Siantar
Sejak dibuka pada 3 September 2019 lalu, sudah lima orang bakal calon wali kota yang sudah mengambil formulir di PDIP Kota Pematangsiantar.
0
Mendagri Lantik Tomsi Tohir sebagai Irjen Kemendagri
Mendagri mengucapkan selamat datang, atas bergabungnya Tomsi Tohir menjadi bagian keluarga besar Kemendagri.