Setop Impor Produk China, Kadin: Harus Ada Transisi

Wakil Ketua Kadin bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani menanggapi kebijakan penghentian sementara impor makanan dan minuman China.
Pekerja menyortir bawang putih di Pasar Bitingan, Kudus, Jawa Tengah, Senin, 3 Februari 2020. (Foto: Antara/Yusuf Nugroho/wsj)

Jakarta - Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani mengatakan kebijakan penghentian sementara impor makanan dan minuman, termasuk bawang putih dari China harus mempertimbangkan proses transisi. Sebab, proses transisi penting untuk meminimalisir kerugian di pihak pelaku usaha.

"China selama ini memiliki market share terbesar untuk mensuplai produk buah dan sayuran impor ke Indonesia, sehingga apabila dihentikan harus ada proses transisi yang memadai," tutur Shinta lewat pesan singkat di Jakarta, Selasa, 4 Februari 2020 seperti dilansir dari Antara.

Selain itu, proses transisi kata dia dapat memberikan waktu pada pelaku usaha mengatur peralihan perdagangan dengan mencari substitusi dari makanan dan minuman, termasuk bawang putih yang biasanya didapatkan dari China.

Dengan begitu, tidak ada kekosongan atau kekurangan pasokan pangan di pasar yang akhirnya membuat lonjakan harga pangan di pasar. Adapun produk dari China yang bisa di substitusi antara lain dari Amerika Serikat, Thailand, Australia, dan Myanmar.

Baca juga: Virus Corona Bikin 9.000 Wisman China Batal ke Bali

Namun, Shinta memberikan opsi lain jika reaksi pasar terlalu volatile. Menurutnya, pemerintah dapat memberikan imbauan saja agar pasar secara sadar menahan diri untuk mengonsumsi produk pangan impor dari China

"Atau memberikan treatment khusus sebelum dikonsumsi, misalnya dengan mencuci bersih semua buah dan sayur sebelum dikonsumsi ujarnya.

Setop Impor China

Menteri perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto memutuskan menghentikan sementara impor makanan dan minuman dari China, termasuk bawang putih untuk mencegah penularan Novel Coronavirus (2019-nCoV) atau virus corona masuk ke Indonesia.

"Kita akan setop sementara untuk pasokan-pasokan makanan dan minuman dari negara yang terjangkit virus tersebut," ucap Agus di Jakarta, Senin, 3 Februari 2020.

Ia menjelaskan kebijakan setop impor makanan dan minuman pun tidak hanya dilakukan oleh Indonesia. Tapi, negara-negara lain pun melakukan hal sama sebagai antisipasi penularan virus yang hingga kini menewaskan 425 orang di China.

"Bahkan seluruh negara sudah demikian. Ini supaya kita tidak terjangkit. Kita ini kan penduduknya 267 juta jiwa, jadi harus hati-hati," kata dia. 

Dengan kebijakan tersebut, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo akan memenuhi kebutuhan masyarakat dengan pasokan  dari dalam negeri bukan dari impor. Misalnya, untuk memenuhi kebutuhan bawang putih, ia akan menyiapkan pasokan dari panen lokal.

"Untuk bawang putih panen lokal kami sudah siapkan. Insya Allah memenuhi apa yang menjadi kebutuhan. Karena impor yang kemarin kita pun masih punya cadangan menurut hitungan kita," tuturnya. []

Berita terkait
Virus Corona, Anak Ini Tewas Saat Ayahnya Dievakuasi
Dua pejabat China kehilangan pekerjaan karena membiarkan seorang anak tewas saat ayah dan kakaknya dikarantina diduga terinfeksi virus corona.
Jokowi Enggan Tergagap-gagap Hadapi Virus Corona
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran virus corona di Indonesia.
Ini Alasan Warga Natuna Tolak Karantika Virus Corona
Warga Natuna menyatakan keprihatinannya dengan keputusan pemerintah yang menjadikan Natuna tempat karantina WNI yang baru datang dari Wuhan.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.