Setelah Viral, RSUD di Samosir Tambah Dokter Bedah

RSUD Hadrianus Sinaga sempat viral karena ketiadaan dokter bedah yang siaga pada hari libur. Kemenkes menambah dokter bedah di RSUD tersebut.
RSUD Hadrianus Sinaga di Pangururan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. (Foto: Tagar/Fernando Sitanggang)

Samosir – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hadrianus Sinaga, Pangururan, Samosir, Sumatera Utara tambah dokter spesialis bedah. Setelah sempat viral karena ketiadaan dokter bedah ketika ada pasien membutuhkan pertolongan. 

Kementerian Kesehatan melalui Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan mengirimkan dokter spesialis bedah untuk di tempatkan selama setahun di RS Hadrianus Sinaga. Terhitung mulai 1 Desember 2019, di rumah sakit pelat merah itu ada dua dokter spesialis bedah. 

Ini upaya dan kerja keras kami untuk memenuhi kebutuhan dokter di RSU Hadrianus Sinaga.

Penempatan dokter spesialis melalui program Pendayagunaan Dokter Spesialis Kementerian Kesehatan seperti tertuang dalam keputusan Kepala Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan yang ditandatangani Maxi Rein Rondonuwu, awal November 2019

“Ini upaya dan kerja keras kami untuk memenuhi kebutuhan dokter di RSU Hadrianus Sinaga. Karena dokter yang ada, dari RSUD Dairi, yang hanya bekerja empat hari seminggu di Samosir,” kata Bupati Samosir Rapidin Simbolon, Rabu 27 November 2019.

Bupati Rapidin sangat berterimakasih kepada Kementerian Kesehatan dan menyebutkan dokter yang ditempatkan di RSU Hadrianus Sinaga tersebut bernama Ida Bagus Anangga Kharisma, alumni Universitas Udayana.

Beberapa waktu lalu diberitakan RSUD Hadrianus Sinaga pernah mengecewakan keluarga dan pasien korban kecelakaan. Akibat dokter bedah tidak stand by, pasien yang harusnya menjalani operasi pulang.

Kejadian dialami Sinta Sinaga, 38 tahun. Dia dilarikan ke RSUD Hadrianus Sinaga karena kecelakaan sepeda motor, Sabtu, 12 Oktober 2019 di Pangururan.

Setiba di RSUD, ditangani dokter dan perawat yang berjaga di UGD. Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter melakukan pembersihan pada luka Sinta namun tidak dapat melakukan jahitan pada luka yang menganga di wajahnya.

Alasan dokter jaga karena dokter bedah sedang tidak di tempat dan menganjurkan untuk dijahit pada Senin 14 Oktober 2019. Suami Sinta, Bonjol Naibaho 51 tahun, warga Salaon Tonga, Kecamatan Ronggurnihuta, Kabupaten Samosir, kecewa. Dia akhirnya membawa istrinya pulang.

"Rumah Sakit Pangururan memang tidak becus, masa istri saya sudah darurat, dokternya semua menghilang. Alasan tidak ada. Dokter katanya pulang, hanya stand by Senin sampai Kamis dan Sabtu Minggu tidak ada, kosong," ujar Bonjol ketika itu. []

Baca juga: 

Berita terkait
Siswa SD di Samosir Tak Paham Gosok Gigi yang Benar
Ditemukan anak SD di Kabupaten Samosir, 98 persen mengalami gigi berlubang serta 85 persen belum paham sikat gigi yang benar.
Profil Bule Spanyol Calon Bupati Samosir
Bule keturunan Spanyol bernama Carlos Melgares Varon mencalonkan diri maju menjadi calon Bupati Samosir dalam Pilkada 2020.
BPJS Ngutang Rp 3 Miliar kepada RSUD Samosir
BPJS Kesehatan memiliki tunggakan pembayaran klaim kepada RSUD Hadrianus Sinaga, Kabupaten Samosir, sebesar Rp 3 miliar lebih.