Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan telah terjadi gempa berkekuatan magnitudo 5,2 di Enggano, Bengkulu, Sabtu, 22 Mei 2021, pukul 01.36 WIB.
BMKG juga mengatakan titik koordinat gempa tersebut berada di 5.09 Lintas Selatan-102.14 Bujur Timur atau 31 kilometer barat laut Enggano, Bengkulu. Gempa tersebut berada di kedalaman 10 kilometer dan tidak berpotensi tsunami.
"31 Km barat laut Enggano-Bengkulu," kata BMKG di akun Twitternya Sabtu, 22 Mei 2021.
Gempa yang terjadi di Bengkulu ini belum diketahui ada tidaknya kerusakan dan korban jiwa dari gempa di Enggano.
Sebelumnya gempa mengguncang Bukittinggi, Sumatera Barat, dan Blitar, Jawa Timur. BMKG mencatat gempa di Bukittinggi mengguncang Jumat, 21 Mei 2021 pukul 21.36 WIB dengan kekuatan yang terukur Magnitudo 4,0.
BMKG mengatakan bahwa gempa yang yang terjadi di Bukittinggi itu masih berpusat di darat, 11 kilometer arah barat laut Kota Bukittinggi. Ini seperti yang terjadi Jumat sore maupun Rabu lalu.
Pada Jumat sore, Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang, Irwan Slamet, menerangkan gempa dipicu oleh aktivitas Sesar Sumatera segmen Sianok.
Pasalnya gempa bersumber dari kedalaman 10 kilometer, gempa pada malam ini juga sama seperti sore tadi yang mengguncang hingga skala IV MMI di Bukittinggi.
- Baca Juga: Gempa Susulan di Kabupaten Nias Barat Terjadi 9 Kali
- Baca Juga: Gempa Malang, BNPB Catat 1,189 Rumah Rusak
Selain di Bukittinggi, BMKG mengatakan gempa juga terjadi di tenggara Kabupaten Blitar, Jawa Timur, pada Jumat, 21 Mei 2021 pukul 19.09 WIB.
Gempa ini terjadi akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia. Berdasarkan data BMKG ada dua kali gempa susulan dari gempa dari laut di selatan Jawa Timur, pada malam ini. Keduanya terukur berkekuatan 3,1 dan 2,9 M.
Adapun gempa utama pada pukul 19.09 WIB berkekuatan 5,9 M yang mengguncang Blitar hingga skala VI MMI atau setara gempa sedang.
Tentang gempa yang mengguncang keras Blitar tersebut, Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno menerangkan jenis gempa yang terjadi.
"Gempa yang terjadi tersbut merupakan jenis gempa bumi menengah akibat subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam Lempeng Eurasia,” kata Bambang. []