Jakarta - Peneliti Institute for Developement of Economics and Finance (Indef), Media Wahyudi Askar menanggapi seruan boikot terhadap produk-produk Prancis yang belakangan ramai digaungkan. Ia menilai, momentum ini bisa dimanfaatkan oleh produk lokal untuk menarik perhatian konsumen.
"Tentu saja terdapat peluang, terutama dari sektor industri agar terus berbenah sehingga produk lokal bisa menjadi subtitusi untuk produk buatan Prancis," katanya saat dihubungi Tagar, Rabu, 4 November 2020.
Tentu ini juga membuat kerepotan untuk Prancis karena Indonesia termasuk negara yang penetrasi konsumennya cukup besar
Baca juga: Seruan Boikot Prancis Sulit Dorong Produk Nasional
Untuk seruan boikot sendiri, kata Media, tidak akan berpengaruh secara signifikan. Ini dikarenakan nilai perdagangannya tidak besar.
"Jauh di bawah negara-negara lain, seperti China, Amerika Serikat (AS), dan Jepang," ucapnya.
Selain itu, kata dia, aksi boikot tersebut tidak berlangsung lama. Sehingga, dampaknya tidak terasa signifikan nantinya.
"Gerakan boikot tersebut biasanya bersifat jangka pendek dan tidak memiliki dampak yang signifikan bagi neraca perdagangan," ujar Media.
Di sisi lain, Peneliti senior Institute For Development of Economics and Finance (INDEF), Enny Sri Hartati menilai seruan boikot bisa mempengaruhi kegiatan ekspor Prancis ke Indonesia. Meski produk Prancis bukan kebutuhan pokok melainkan alternatif atau substitusi, penggunaannya di Indonesia terbilang cukup banyak.
"Barang-barang subtitusinya cukup banyak, dan kalaupun tidak mau menggunakan, itu juga tidak punya dampak apa pun buat konsumen, maka ini akan berpotensi merugikan kepentingan ekonomi dagang atau ekspor Prancis ke Indonesia," tuturnya.
Baca juga: Boikot Bisa Berdampak pada Ekspor Prancis ke Indonesia
Seruan boikot tersebut, kata Enny, jika dipatuhi atau diikuti sebagian besar muslim Tanah Air bisa mempengaruhi kepentingan ekspor Prancis. Ini bisa terjadi meskipun impor Indonesia dari Prancis bukanlah kebutuhan pokok.
"Tentu ini juga membuat kerepotan untuk Prancis karena Indonesia termasuk negara yang penetrasi konsumennya cukup besar," ucapnya. []